Kematian Mahasiswa UKI, Polisi: Ada Cekcok, tapi Bukan Penganiayaan

23 hours ago 4

TEMPO.CO, Jakarta - Polres Jakarta Timur berkukuh tidak menemukan jejak penganiayaan dalam kasus kematian mahasiswa Universitas Kristen Indonesia (UKI), Kenzha Ezra Walewangko. Kesimpulan itu didapatkan setelah kepolisian melakukan serangkaian tahapan penyelidikan yang telah diungkapkan pada agenda gelar perkara terakhir. 

"Hasil penyelidikan kita tidak terjadi penganiayaan atau pengeroyokan," kata Kapolres Jakarta Timur Komisaris Besar Nicolas Ary Lilipaly ketika ditemui di Kompleks Parlemen Senayan, Jakarta pada Rabu, 30 April 2025.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Nicolas mengungkapkan, sejauh ini Polres Jakarta Timur telah melakukan pemeriksaan terhadap total 47 orang saksi. Dari rangkaian kesaksian tersebut, kepolisian menyimpulkan tidak ada tindak pidana yang terjadi dalam kasus kematian mahasiswa UKI ini. 

"Tidak ada (saksi) yang menyatakan bahwa terjadi pengeroyokan atau penganiayaan terhadap korban," ucapnya lagi. 

Nicolas membantah keberadaan video yang beredar di media sosial yang menunjukkan adanya penganiayaan terhadap korban. Menurut dia, video tersebut bukanlah rekaman asli dan telah diedit terlebih dahulu. 

"Video itu kami serahkan ke pusat laboratorium forensik. Hasilnya ternyata video itu sudah dimodifikasi," ujar Nicolas menjelaskan. 

Meskipun begitu, Nicolas tidak memungkiri korban sempat terlibat pertengkaran dengan beberapa mahasiswa lain. "Kami tidak pungkiri terjadi cekcok mahasiswa," ucapnya. 

Nicolas sendiri menyatakan dirinya tidak dapat menyimpulkan penyebab kematian Kenzha. Dia beralasan, pihak kepolisian hanya berwenang untuk membuktikan ada atau tidaknya tindak pidana. 

"Menyimpulkan penyebab kematian itu bukan penyelidik atau penyidik. Yang menyimpulkan penyebab kematian itu adalah ahli kedokteran forensik," katanya kembali. 

Hasil pemeriksaan forensik menunjukkan penyebab kematian Kenzha disebabkan adanya penurunan kesadaran. Ada dua hal yang menjadi pemicu terjadinya penurunan kesadaran tersebut, yaitu kadar alkohol dalam tubuh yang cukup tinggi serta kepala korban yang sempat beberapa kali mengalami benturan. 

"Luka-luka (di tubuh korban) yang ditemukan tidak berpotensi menyebabkan kematian," kata Dokter Forensik RS Polri Arfiani Ika Kusumawati

Kenzha ditemukan tewas di area kampus UKI pada Selasa, 4 Maret 2025 lalu. Saat itu Kenzha ditemukan dengan wajah dan hidung dalam kondisi berdarah di parkiran motor kampus, sebelum dilarikan ke IGD RS UKI Cawang Jakarta Timur.

Read Entire Article
Bogor View | Pro Banten | | |