Jet Tempur India vs Pakistan, Siapa Lebih Canggih?

8 hours ago 2

TEMPO.CO, Jakarta -Militer Pakistan mengklaim telah menembak jatuh lima jet tempur Angkatan Udara India, termasuk tiga Rafale buatan Prancis. Serangan ini disebut sebagai serangan balasan setelah India melancarkan serangan rudal ke sejumlah wilayah Pakistan pada Rabu pagi, 7 Mei 2025.

"Jet tempur kami menembak jatuh Rafale milik India, tiga Rafale yang merupakan buatan Prancis. Jet kami adalah J-10C. Semua jet tempur ini merupakan hasil kerja sama dengan Tiongkok, “kata Menteri Luar Negeri Pakistan, Ishaq Dar dikutip dari South China Morning Post.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Menurut sumber keamanan Pakistan, jet-jet India yang jatuh menjadi target ketika berusaha menyerang Pakistan dari wilayah udara India. Pesawat yang jatuh itu termasuk tiga jet tempur Rafale dan masing-masing satu model Su-30 dan MiG-29 buatan Rusia. Meski begitu, pihak berwenang India belum mengeluarkan pernyataan yang menanggapi klaim tersebut.

Eskalasi di antara dua negara tetangga itu memanas setelah terjadi serangan pada 22 April di Pahalgam, wilayah Kashmir yang dikelola India, yang menewaskan 26 orang. India menyalahkan Pakistan atas serangan itu dan menuding adanya keterkaitan lintas batas antara Pakistan dengan pelaku serangan. Namun, Pakistan membantah tudingan itu.

Situasi ini pun mengundang perhatian terutama dalam membandingkan kekuatan jet tempur kedua negara. Siapa sebenarnya yang memiliki jet tempur lebih canggih, India dengan Rafale-nya, atau Pakistan dengan J-10C buatan Cina?

Kekuatan Jet Tempur J-10C Pakistan

Pakistan mengklaim telah menggunakan jet tempur J-10C buatan Cina melawan angkatan udara India dalam sebuah pertemuan militer singkat pada Rabu. Jika dikonfirmasi, ini akan menjadi catatan pertama jet tempur Cina yang berhasil melakukan penembakan udara-ke-udara dalam pertempuran nyata. Ini juga akan menandai kerugian pertama pesawat Rafale dalam pertempuran.

J-10C adalah jet tempur multirole generasi 4,5 yang dirancang oleh Chengdu Aircraft Industry Group, dan mulai digunakan oleh Angkatan Udara Tiongkok sejak 2003.

J-10C merupakan versi paling mutakhir dari seri tersebut. Jet tempur ini dilengkapi dengan sistem peperangan elektronik yang canggih serta radar AESA (Active Electronically Scanned Array).

Pesawat ini mendukung operasi multirole dengan berbagai perlengkapan seperti pod penargetan, bom berpemandu laser, dan rudal udara-ke-udara dan digolongkan sebagai jet tempur generasi 4,5. 

Di luar Cina, hanya Angkatan Udara Pakistan (PAF) yang mengoperasikan J-10C.

Pada 2020, PAF memesan 36 unit J-10CE, versi ekspor dari J-10C, beserta 250 rudal PL-15E. Pengiriman pertama yang terdiri dari enam pesawat tiba pada 2022. Hingga saat ini, PAF telah mengoperasikan 20 unit J-10C.

Pada Januari 2024, J-10C berpartisipasi dalam misi tempur lintas batas pertamanya dengan mengawal pesawat dan drone PAF dalam serangan udara ke wilayah Iran terhadap kelompok separatis Baloch. Meskipun demikian, J-10C tidak terlibat dalam pertempuran udara.

Kekuatan Jet Tempur Rafale India

Mengutip Dassault Aviation, Rafale adalah jet tempur buatan Dassault Aviation dari Prancis yang dikenal sebagai pesawat tempur “Omnirole” yang artinya mampu menjalankan berbagai misi mulai dari pertahanan udara, serangan darat, hingga pengintaian. Pesawat ini mulai dioperasikan oleh Prancis pada 2004 dan bergabung dalam arsenal India pada tahun 2020.

Pesawat ini terlibat dalam berbagai misi penting, seperti siaga tempur cepat (QRA), pertahanan udara, pengawasan udara, pencegahan serangan nuklir, dukungan pasukan darat, serangan jarak jauh, pengintaian, dan juga pelatihan pilot.

Rafale dilengkapi dengan radar AESA RBE2, sistem peperangan elektronik SPECTRA, dan mampu membawa berbagai jenis persenjataan seperti rudal METEOR, MICA, SCALP, serta bom berpemandu laser. Keunggulan utamanya terletak pada fleksibilitas misi dan kemampuan bertahan dalam pertempuran intensitas tinggi.

Karena sangat fleksibel dan mudah beradaptasi, Rafale mampu memenuhi berbagai jenis misi, termasuk peperangan skala besar. Rafale menjadi simbol kemajuan teknologi militer modern, terutama bagi angkatan udara yang dituntut untuk melakukan lebih banyak tugas dengan sumber daya yang terbatas di tengah kondisi global yang terus berubah.

Dengan kemampuan membawa beban besar dan sistem senjata canggih, Rafale bisa menjalankan misi serangan ke darat, pertempuran udara, dan intersepsi sekaligus dalam satu penerbangan.

Secara teknis, jet tempur Rafale lebih unggul dalam hal kemampuan misi serbaguna, daya angkut senjata, dan sistem elektronik peperangannya. Namun, J-10C juga tidak bisa diremehkan.

Dengan rudal PL-15E berjangkauan sangat jauh dan radar AESA yang kompetitif, jet ini terbukti mematikan dalam pertempuran terbaru, jika klaim Pakistan benar adanya.

Read Entire Article
Bogor View | Pro Banten | | |