Hidupkan Gagasan Kartini, Seniman Multigenerasi Tampil di Pementasan Terbitlah Terang

5 hours ago 1

CANTIKA.COM, JakartaMerayakan momen Hari Kartini setiap tanggal 21 April, Titimangsa bersama Bakti Budaya Djarum Foundation menggelar pementasan “Terbitlah Terang: Pembacaan Surat dan Gagasan Kartini”. Pementasan ini sebagai bentuk penghormatan atas kontribusi perempuan dalam membentuk sejarah bangsa Indonesia.

Pendiri Titimangsa, aktris Happy Salma, mengatakan bahwa pementasan ini menjadi bentuk nyata bagi perempuan untuk terus menyampaikan pemikiran dan pandangan mereka dalam memperjuangkan hak-haknya, tanpa perlu merasa takut.

“Ini adalah kesempatan baik sebagai bentuk nyata refleksi diri untuk menyampaikan gagasan, pikiran, dan pandangan tanpa ada rasa ketakutan,” kata Happy di Museum Nasional Indonesia pada Senin, 21 April 2025. 

Pementasan "Terbitlah Terang: Pembacaan Surat dan Gagasan Kartini" juga menjadi upaya untuk menghidupkan kembali pemikiran dan pandangan Kartini dalam memperjuangkan hak-hak perempuan dan bangsa Indonesia yang masih relevan hingga hari ini. 

Aktris Chelsea Islan (kiri) dan Cinta Laura (kanan) membacakan surat-surat asli Kartini saat pementasan yang berjudul "Terbitlah Terang: Pembacaan Surat dan Gagasan Kartini" di Museum Nasional, Jakarta, 21 April 2025. Pementasan berjudul "Terbitlah Terang: Pembacaan Surat dan Gagasan Kartini" menampilkan sejumlah aktor dan aktris antara lain Christine Hakim, Ratna Riantiarno, Reza Rahadian, Marsha Timothy, Maudy Ayunda, Lutesha, Cinta Laura, Chelsea lslan, Happy Salma, Bagus Ade Putra. Tempo/Ilham Balindra

Di bawah arahan sutradara Sri Qadariatin, suara hati dan pemikiran Kartini kembali dihidupkan oleh para seniman multigenerasi Indonesia, di antaranya Christine Hakim, Ratna Riantiarno, Marsha Timothy, Happy Salma, Chelsea Islan, Cinta Laura, Lutesha, Maudy Ayunda, Reza Rahadian, dan Bagus Ade Putra.

Dengan format monolog, para seniman ternama Indonesia membacakan surat-surat Kartini yang diambil dari buku Panggil Aku Kartini Saja karya Pramoedya Ananta Toer dan Kartini: Kumpulan Surat-surat 1899-1904 karya Wardinam Djoyonegoro. 

Sementara itu, Happy Salma menyebutkan dia telah melakukan riset dan menyusun surat-surat Kartini sejak beberapa tahun lalu. Setiap perayaan Hari Kartini, dia mengumpulkan bagian surat yang tercecer untuk disatukan ke dalam sebuah arsip, kemudian memilih naskah yang cocok dan relevan untuk ditampilkan pada pementasan berdurasi 30 menit tersebut.

Aktris Happy Salma membacakan surat-surat asli Kartini saat pementasan yang berjudul "Terbitlah Terang: Pembacaan Surat dan Gagasan Kartini" di Museum Nasional, Jakarta, 21 April 2025. Tempo/Ilham Balindra

Dari proses tersebut, dia menghasilkan empat chapter dengan isu-isu relevan saat ini yang menjadi fondasi Titimangsa dan sutradara dalam menentukan siapa-siapa saja yang cocok untuk membacakan setiap bagian naskah.

Isu-isu relevan itu di antaranya yaitu kesetaraan antara laki-laki dan perempuan, seni sebagai fondasi bangsa, pendidikan, dan pemikiran kritis Kartini terhadap pemerintahan Indonesia. 

“Kita sudah membayangkan gimana ibu Christine dan Marsha menyampaikan dalam hal pendidikan. Lalu, di usianya Chelsea, Cinta, Lutesha, dan juga Bagus menyampaikan bagaimana kesetaraan laki-laki dan perempuan, yang juga cukup relevan dengan pandangan-pandangan mereka," ucap ibu dua anak itu.

Maudy Ayunda (kanan) dan Reza Rahardian (kiri) tampil dalam pementasan yang berjudul "Terbitlah Terang: Pembacaan Surat dan Gagasan Kartini" di Museum Nasional, Jakarta, 21 April 2025. Tempo/Ilham Balindra

"Lalu, bagaimana ketika Maudy dan Reza Rahadian menyampaikan gagasan-gagasan mereka tentang kebangsaan dan bagaimana pemerintah terhadap rakyatnya. Mereka punya simbolis hubungan mesra seperti apa yang mereka sampaikan. Begitu juga Ibu Ratna harus menyampaikan tentang kerangka ‘siapa dia?’ dalam emansipasi wanita,” jelasnya. 

Pementasan Terbitlah Terang: Pembacaan Surat dan Gagasan Kartini menjadi bagian dari pembukaan pameran Sunting: Jejak Perempuan Indonesia Penggerak Perubahan. Pameran ini dibuka untuk publik dan gratis sebagai simbol penghormatan atas peran perempuan dalam membentuk sejarah bangsa Indonesia.

Pilihan Editor: Museum Nasional Indonesia Dibuka Kembali, Simak Harga Tiket dan Jam Operasionalnya

FATMAWATI

Halo Sahabat Cantika, Yuk Update Informasi dan Inspirasi Perempuan di Telegram Cantika

Read Entire Article
Bogor View | Pro Banten | | |