Ekspor Perikanan RI Tembus US$ 5,9 Miliar pada 2024, ASEAN Jadi Pasar Utama

4 hours ago 2

TEMPO.CO, Jakarta - Kementerian Kelautan dan Perikanan (KKP) mencatat nilai ekspor produk perikanan dari Indonesia mencapai US$ 5,9 miliar pada 2024. Dengan asumsi kurs rupiah Rp16 ribu per dolar AS, nilai ekspor sepanjang tahun lalu setara dengan Rp 90 triliun.

"Total volume ekspor sebesar 1,43 juta ton. Capaian nilai ekspor tersebut naik 5,7 persen bila dibandingkan dengan periode yang sama tahun sebelumnya," kata Direktur Jenderal Penguatan Daya Saing Produk Kelautan dan Perikanan KKP Tornanda Syaifullah dalam konferensi pers di kantornya, Jakarta Pusat, Rabu, 21 Mei 2025.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Secara komoditas, udang menjadi produk utama dengan jumlah ekspor terbesar, yakni US$ 1,68 miliar. Komoditas udang ini menyumbang sekitar 28,2 persen dari total ekspor hasil perikanan pada 2024. Kemudian, disusul oleh komoditas tuna, cakalang, serta tongkol senilai US$ 1,03 miliar dengan kontribusi 17,4 persen.

Sementara itu, komoditas rajungan, kepiting telah diekspor senilai US$ 513,35 juta atau 8,6 persen dari total ekspor produk perikanan tahun lalu. Kemudian, ada komoditas rumput laut dengan nilai ekspor US$ 342 juta atau berkontribusi sebesar 5,7 persen.

"Pasar utama ekspor tuna, cakalang, tongkol 2024 adalah untuk ASEAN senilai US$ 234,18 juta atau 22,6 persen," kata Tornanda.

Tornanda mengungkapkan, pasar terbesar kedua bagi produk tuna, cakalang, dan tongkol Indonesa adalah Amerika Serikat. Nilai ekspornya encapai US$ 231,67 juta atau 22,4 persen dari total ekspor.

Indonesia juga mengekspor tuna, cakalang, dan tongkol ke Uni Eropa senilai US$ 150,41 juta atau 14,6 persen dari total ekspor. Kemudian, ekspor ke Jepang senilai US$ 150 juta atau 14,5 persen dan Timur Tengah senilai US$ 121,1 juta atau 11,7 persen.

Read Entire Article
Bogor View | Pro Banten | | |