BMKG Peringatkan Potensi Gelombang Tinggi 4 Meter di Samudra Hindia 21-24 Mei

6 hours ago 2

TEMPO.CO, Jakarta - Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) mengeluarkan peringatan dini gelombang tinggi yang berpotensi terjadi di beberapa wilayah perairan Indonesia pada 21-24 Mei 2025.

Prakirawan BMKG Furqon Alfahmi mengatakan pola angin di wilayah Indonesia bagian utara umumnya bergerak dari barat daya hingga barat dengan kecepatan angin berkisar 4-20 knot, sedangkan di wilayah Indonesia bagian selatan umumnya bergerak dari timur hingga tenggara dengan kecepatan angin berkisar 6-30 knot.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

"Kecepatan angin tertinggi terpantau di Selat Sunda, Samudra Hindia selatan Banten hingga NTT, Laut Arafuru," kata Furqon melalui keterangan tertulis, Rabu, 21 Mei 2025.

Furqon mengatakan kondisi tersebut menyebabkan peningkatan gelombang setinggi 1,25-2,5 meter berpeluang terjadi di Selat Malaka bagian utara, Laut Jawa bagian barat, Samudra Hindia barat Aceh, Laut Jawa bagian tengah, Laut Jawa bagian barat, Laut Jawa bagian timur, Laut Sumbawa, Laut Flores, Selat Makassar bagian selatan, Selat Makassar bagian tengah, Laut Sulawesi bagian barat, dan Laut Banda.

Gelombang serupa berpotensi terjadi di Laut Arafuru bagian barat, Laut Arafuru bagian tengah, Laut Arafuru bagian timur, Laut Arafuru bagian utara, Samudra Pasifik utara Maluku, Samudra Pasifik utara Papua Barat Daya, Samudra Pasifik utara Papua Barat, dan Samudra Pasifik utara Papua.

Sedangkan gelombang 2,5-4,0 meter berpeluang terjadi di Samudra Hindia barat Kepulauan Nias, Samudra Hindia barat Kepulauan Mentawai, Samudra Hindia barat Bengkulu, Samudra Hindia barat Lampung, Samudra Hindia selatan Banten, Samudra Hindia selatan Jawa Barat, Samudra Hindia selatan Jawa Tengah, Samudra Hindia selatan DI Yogyakarta, Samudra Hindia selatan Jawa Timur, Samudra Hindia selatan Bali, Samudra Hindia selatan NTB, dan Samudra Hindia selatan NTT.

"Potensi gelombang tinggi di beberapa wilayah tersebut dapat berisiko terhadap keselamatan pelayaran," kata Furqon.

Untuk itu, kata dia, BMKG selalu mengimbau masyarakat untuk selalu waspada, terutama bagi nelayan yabg beraktivitas dengan moda transportasi seperti perahu nelayan agar menghindari kecepatan angin lebih dari 15 knot dan tinggi gelombang di atas 1,25 meter, sedangkan kapal tongkang agar mewaspadai kecepatan angin lebih dari 16 knot dan tinggi gelombang di atas 1,5 meter.

Untuk kapal ferry, agar menghindari kecepatan angin lebih dari 21 knot dan tinggi gelombang di atas 2,5 meter. "Dimohon kepada masyarakat yang tingal di pesisir sekitar area yang berpeluang terjadi gelombang tinggi agar tetap selalu waspada," kata dia.

Read Entire Article
Bogor View | Pro Banten | | |