Berpisah dengan AS Roma. Kilas Balik Karier Claudio Ranieri

7 hours ago 1

CLAUDIO Ranieri menyampaikan pidato di tengah lapangan Stadio Olimpico setelah laga terakhirnya sebagai pelatih AS Roma. Setelah kemenangan 3-1 atas AC Milan, Ranieri menyampaikan salam perpisahan dan mengambil mikrofon untuk menyampaikan pesan kepada para suporter di stadion, dikutip dari laporan Football Italia, Minggu, 18 Mei 2025.

Karier Kepelatihan Claudio Ranieri

Claudio Ranieri lahir di Roma pada 20 Oktober 1951. Ia memulai perjalanan kepelatihannya secara profesional bersama Campania. Namanya mencuat saat ia membawa Cagliari menembus promosi dari divisi ketiga ke Serie A dalam kurun waktu 1989 hingga 1991. Setelah itu, ia sempat melatih Napoli, meskipun masa kepemimpinannya di sana tidak terlalu moncer.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Pencapaian lebih besar diraih Ranieri saat mengasuh Fiorentina dengan mempersembahkan gelar Coppa Italia dan Supercoppa Italiana pada 1996. Kariernya berlanjut ke Spanyol mengasuh Valencia, Ranieri mermbawa tim mendapat trofi Copa del Rey pada 1999. Saat pindah ke Atletico Madrid pada pertengahan tahun itu, ia menghadapi tantangan karena klubdalam kondisi sulit sehingga masa kepelatihannya di sana singkat.

Pada September 2000, Claudio Ranieri menggantikan Gianluca Vialli sebagai pelatih Chelsea. Pada musim pertamanya, ia membawa tim London itu finis di peringkat enam Liga Premier dan lolos ke kualifikasi Piala UEFA. Setelah Chelsea diambil alih oleh Roman Abramovich pada Juli 2003, masa depan Ranieri mulai dibahas sebelum akhirnya dipecat pada 2004.

Ia menangani Juventus pada Juni 2007 menggantikan Didier Deschamps setelah klub itu kembali ke Serie A setelah dugaan skandal pengaturan skor. Pada musim pertamanya, Ranieri membawa Juventus finis di posisi tiga dan tampil di Liga Champions musim berikutnya dengan dua kemenangan atas Real Madrid. Namun, performanya menurun membuatnya digantikan oleh Ciro Ferrara pada Mei 2009.

Ranieri melatih AS Roma pada musim 2009-2010 dan membawa tim finis runner- up Serie A dan Piala Italia. Pada 2011, ia menangani Inter Milan dengan awal yang menjanjikan. Namun setelah deretan hasil buruk dan tersingkir dari Liga Champions, ia dipecat enam bulan kemudian. Ranieri melatih AS Monaco pada 2012, menang Ligue 2 dan finis runner- up Ligue 1 pada musim berikutnya. Meski sukses, kontraknya tidak diperpanjang pada 2014.  Piala Dunia 2014, ia menangani timnas Yunani. 

Ranieri menjadi pelatih Leicester City pada Juli 2015 dengan target bertahan di Liga Inggris. Namun, ia mengejutkan dengan membawa Leicester meraih gelar juara Premier League. Musim berikutnya, performanya menurun drastis. Meski lolos ke 16 besar Liga Champions, Ranieri dipecat setelah kalah 1-2 dari Sevilla di leg pertama .

Pada Juni 2017, Ranieri melatih Nantes setelah mendapat izin khusus karena usianya melebihi batas pelatih Ligue 1. Nantes sempat menembus lima besar di separuh musim, namun akhirnya finis di peringkat sembilan. Ranieri dan klub sepakat berpisah di akhir musim.

Pelatih AS Roma

Ranieri melatih AS  Roma pada Maret 2019 hingga akhir musim. Pada Oktober 2019, ia mengasuh Sampdoria dan  mengangkat tim dari posisi juru kunci ke peringkat 15, kemudian hengkang pada 2021.

Pada Oktober 2021, Watford menunjuk Ranieri sebagai pelatih. Meski sempat menang atas Everton dan Manchester United, ia dipecat pada Januari 2022 setelah delapan laga tanpa kemenangan. Pada Desember 2022, Ranieri kembali ke Cagliari membawa klub promosi ke Serie A dan bisa bertahan. Pada November 2024, ia kembali ke Roma untuk menyelamatkan klub dari papan bawah klasemen, dikutip dari FIFA dan Transfermarkt.

Read Entire Article
Bogor View | Pro Banten | | |