BCA Bukukan Laba Rp 14,1 T pada Kuartal Pertama 2025

3 hours ago 1

TEMPO.CO, Jakarta - PT Bank Central Asia Tbk dan entitas anak perusahaan meraup laba sebesar Rp 14,1 triliun pada kuartal I 2025. Laba tersebut tumbuh pesat dibanding pada periode yang sama pada tahun lalu sebesar Rp 12,9 triliun.

"Laba BCA dan entitas anak tumbuh 9,8 persen, mencapai Rp 14,1 triliun pada kuartal I 2025," ujar Presiden Direktur BCA Jahja Setiaadmadja dalam keterangan resmi yang dikutip pada Kamis, 24 April 2025.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Perolehan laba BCA pada tiga bulan pertama 2025 ini didorong oleh pertumbuhan kredit yang naik 2,6 persen secara tahunan atau year-on-year (yoy). Jahja menyampaikan, total kredit mencapai Rp 941 triliun per Maret 2025.

Dia menyatakan, pertumbuhan kredit ini ditopang oleh ekspansi pembiayaan di berbagai sektor, yang disertai pertumbuhan pendanaan berkelanjutan. Pendanaan inti giro dan tabungan atau CASA pada kuartal I ini mencapai Rp 979 triliun, atau sekitar 82 persen dari total dana pihak ketiga (DPK).

“Momentum Ramadan dan Idulf Fitri tahun ini berdampak positif bagi penyaluran kredit BCA hingga Maret 2025," ujar Jahja.

Di samping itu, kata dia, gelaran pameran BCA Expoversary 2025 turut menopang pertumbuhan kredit perusahaan. BCA menurut Jahja, mendukung perekonomian nasional dengan mendorong penyaluran kredit ke berbagai sektor dan segmen. 

"Kami optimistis menatap pertumbuhan bisnis ke depannya, di tengah dinamika dan tantangan pasar,” katanya.

Pertumbuhan pembiayaan BCA ditopang kredit korporasi yang naik 13,9 persen yoy menjadi Rp 443,4 triliun. Kemudian, kredit komersial juga tumbuh 9,9 persen yoy hingga mencapai Rp 137,4 triliun. Penyaluran kredit UKM tumbuh 12,9 persen hingga Rp 124,5 triliun. 

Sementara itu, kredit konsumer naik 11,3 persen yoy menjadi Rp 225,7 triliun. Pertumbuhan ini ditopang oleh KPR BCA sebesar Rp 135,3 triliun, kredit kendaraan bermotor Rp 67,1 triliun, serta outstanding pinjaman konsumer lain yang didominasi kartu kredit Rp 23,3 triliun. Lalu, penyaluran kredit ke sektor-sektor berkelanjutan berada di angka Rp 235 triliun.

Secara total, DPK BCA mencapai Rp 1.193 triliun atau naik 6,5 persen yoy. Jahja menyebut, dana CASA menjadi kontributor utama pendanaan BCA, seiring dengan meningkatnya volume transaksi. BCA mencatat frekuensi transaksi secara menyeluruh mencapai 9,9 miliar atau tumbuh 19 persen, sedangkan frekuensi transaksi mobile dan internet banking BCA mencapai 8,8 miliar atau naik 22,2 persen yoy.

Sementara dari segi penerimaan, pendapatan bunga bersih BCA tercatat Rp 21,1 triliun atau tumbuh 7,1 persen yoy. Pendapatan selain bunga juga naik 8,1 persen yoy menjadi Rp 6,8 triliun, sehingga total pendapatan operasional sebesar Rp 27,9 triliun. 

Read Entire Article
Bogor View | Pro Banten | | |