TEMPO.CO, Jakarta - Ketua Umum Partai Solidaritas Indonesia (PSI) Kaesang Pangarep berencana mencalonkan diri sebagai Ketum dalam Kongres I PSI di Solo, Jawa Tengah pada Juli mendatang. Rencana ini disampaikan Kaesang saat ditemui di Loji Gandrung Solo seusai menghadiri Monochrome Party, Jumat malam, 11 April 2025.
“Ya (maju sebagai calon ketua umum PSI). Boleh semua (kader mencalonkan diri sebagai Ketum),” kata putra bungsu mantan presiden Joko Widodo itu.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Kaesang mengatakan awalnya Kongres PSI direncanakan pada Mei, namun diundur Juli mendatang. Adapun untuk kriteria calon Ketua Umum PSI, Kaesang mengatakan syarat-syaratnya akan diumumkan oleh tim. Dengan menganut pemilihan terbuka, ia mengatakan akan menerapkan one man one vote alias satu orang satu suara.
“Ya, ada syaratnya nanti akan dikeluarkan oleh Tim SC (Steering Committee). Konsep one man one vote,” ujar dia.
Kaesang tercatat terjun ke politik pada Sabtu, 23 September 2023 dengan menjadi kader PSI seiring penyerahan kartu tanda anggota (KTA) dari partai berlambang mawar merah itu di kediaman Jokowi di Sumber, Solo. Dua hari setelahnya, Senin, 25 September 2023, Kaesang kemudian diangkat menjadi Ketum PSI menggantikan Giring Ganesha.
Sebelum terjun ke dunia politik, anak Jokowi kelahiran Surakarta pada 25 September 1994 ini terlebih dahulu dikenal sebagai seorang pengusaha sekaligus pegiat media sosial, khususnya sebagai YouTuber. Sebagai pengusaha, bisnis yang dijalankan Kaesang bergerak di sejumlah bidang, di antaranya adalah kuliner, jasa servis gadget, fesyen, hingga aplikasi digital.
Beberapa bisnis kuliner Kaesang di antaranya adalah Sang Pisang. Kulineran pisang goreng ini cukup diminati dan bahkan berhasil membuka gerainya di Kuala Lumpur, Malaysia pada 2019. Kaesang juga membangun bisnis kuliner dengan berkolaborasi bersama koki profesional, Arnold Poernomo. Produknya berupa nasi mangkok dengan berbagai macam lauk pauk cita rasa Nusantara.
Selain itu, Kaesang juga punya bisnis kuliner hasil kerja sama dengan sang kakak, yang saat ini menjabat sebagai Wakil Presiden RI Gibran Rakabuming Raka, yakni Chili Pari. Bisnis yang bergelut di bidang layanan katering ini telah berdiri sejak Desember 2010 dan menyediakan menu masakan yang disajikan berfokus pada resep makanan tradisional Jawa.
Di antara beberapa bisnisnya, Kaesang juga memiliki merek dagang yang cukup populer, yakni Markobar yang masih berjalan hingga saat ini. Nama Markobar sendiri berasal dari singkatan Martabak Kotta Barat yang telah eksis sejak 1996. Seperti namanya, bisnis ini menjual produk makanan berupa martabak yang memiliki berbagai jenis topping.
Di bidang jasa servis gadget, lulusan Singapore University of Social Sciences itu punya usaha iColor, yang bergerak di bidang jasa perbaikan produk buatan Apple, seperti Macbook, iPhone, iMac, dan iPad. Selain itu, usaha yang telah beroperasi sejak 2010 itu juga menjual suku cadang barang elektronik produk Apple tersebut.
Di bidang konveksi, Kaesang juga punya bisnis yang berkonsentrasi pada produksi jas hujan dan kaos. Bisnis sampingan yang mulai digarap pada 2017 bersama teman-temannya itu, diberi nama Tugas Negara Bos. Penjualan produk-produknya dapat dibeli via online karena menggunakan layanan e-commerce, seperti Tokopedia.
Kaesang juga memiliki Enigma Camp, wadah pelatihan programmer yang didirikan pada 2017. Bisnis ini fokus menyediakan IT Bootcamp dan IT Talent management untuk menyiapkan programmer siap kerja. Selain itu, ada pula aplikasi khusus pencari kerja untuk membantu fresh graduate membangun relasi dengan pekerja berpengalaman bernama Kerjaholic. Tapi khusus Surakarta, Yogyakarta, dan Semarang.
Namun tak semua usaha Kaesang berjalan mulus. Bahkan sebagian besar bisnisnya terbilang merugi, tepatnya yang bergerak di bidang food and beverage (F&B) atau bisnis makanan dan minuman. “Ya namanya rugi ya pasti kami harus tutup dulu, terus kita baru kasih waktu dulu untuk rejuvenatekan,” kata Kaesang saat ditemui Tempo usai konferensi pers KIG Live di Jakarta pada Selasa, 19 September 2023.
Kaesang awalnya pernah menyatakan dirinya tidak berminat untuk masuk ke dunia politik. Hal tersebut disampaikannya saat mengisi program siniar Deddy Corbuzier pada 2022 lalu. Saat itu Kaesang secara terang-terangan menyinggung soal gaji sebagai pegawai publik yang terlampau kecil. Sehingga, menurut dia, bekerja sebagai pengusaha lebih enak.
“Saya kan tahu nih Mas Gibran, gaji Wali Kota (Solo) berapa. (Jika dibandingkan) sama saya hmm…kasihan. Sudah gajinya segitu, kena Covid-19 pula,” ujar Kaesang berkelakar.
Namun komitmen untuk tak terjun politik yang disampaikan Kaesang hanya isapan jempol semata. Kepada keluarganya, Kaesang mengaku kepincut berpolitik. Gibran menyebut, Kaesang menyampaikan keinginannya saat makan bersama keluarga besar di kediaman Jokowi di Solo, pada 23 Januari 2023 lalu.
“Saya ya kaget dia secara terbuka menyampaikan ke saya bahwa dia ada ketertarikan ke dunia politik,” kata Gibran di Balai Kota Solo, Selasa, 24 Januari 2023.
Gibran juga sempat membocorkan mengenai arah politik adik bungsunya itu. Gibran mengatakan, Kaesang kemungkinan akan maju untuk pencalonan kepala daerah dan bukan anggota DPRD atau di legislatif. “Eksekutif. Itu sudah tak bocorkan,” ujarnya.
Sempat dirayu sejumlah partai, Kaesang akhirnya resmi berlabuh ke PSI setelah mendapatkan KTA dari partai tersebut. Penyerahan itu dilakukan jajaran pimpinan DPP PSI di kediaman Jokowi. Penyerahan KTA yang disebut dengan nama Friendship Card itu dilakukan secara simbolis oleh Ketua Umum PSI saat itu Giring Ganesha kepada Kaesang.
Dua hari setelah menerima KTA, Kaesang kemudian dikukuhkan sebagai Ketua Umum PSI menggantikan Giring Ganesha pada Senin malam, 25 September 2023. Dalam pidato pertamanya sebagai Ketum PSI, Kaesang menyatakan bahwa keputusannya bergabung bersama PSI adalah karena memiliki kesamaan pandangan soal generasi muda harus berpartisipasi dalam dunia politik.
“Kami kebetulan punya keinginan yang sama, kesamaan pandangan bahwa anak-anak muda sebenarnya bisa terlibat di sektor publik,” kata Kaesang di Gedung Djakarta Theater, Jakarta Pusat.
Adil Al Hasan, Septia Ryanthie, Amy Heppy, dan Mohammad Hatta Muarabagja berkontribusi dalam penulisan artikel ini.