Adik Asuh RISKA Ajak Masyarakat Nobar Film Gaza Hayya 3

7 hours ago 5

Info Event - Pada Sabtu sore yang hangat, 14 Juni 2025, suasana di Epicentrum XXI, Jakarta Selatan terasa berbeda dari biasanya. Bukan karena film blockbuster Hollywood atau drama Korea terbaru yang diputar di layar lebar, melainkan karena ratusan pasang mata berkumpul untuk satu tujuan: menyatukan langkah, membuka hati, dan merentangkan tangan demi Palestina. Mereka datang atas ajakan Adik Asuh RISKA (Remaja Islam Sunda Kelapa), dalam kegiatan Nobar Charity Film Gaza Hayya 3se, buah perpaduan antara aksi nyata solidaritas dan pengalaman sinematik penuh makna.

Di tengah hiruk-pikuk Jakarta, acara ini menghadirkan suasana yang syahdu dan menggugah nurani. Tak hanya sekadar menonton, para peserta diajak menyelami kisah perlawanan dan kemanusiaan di Gaza melalui film produksi Warna Pictures. Film ini telah tayang sejak 12 Juni dan berhasil menyentuh hati para penontonnya, termasuk mereka yang hadir di pemutaran khusus ini.

Sejumlah tokoh turut memeriahkan acara, di antaranya Muammar Milihim, Wakil Duta Besar Palestina untuk Indonesia; Ahmad Juhandi, Kepala Bagian Kesra Pemkot Jakarta Pusat; Amna Shahab, pemeran utama film Gaza Hayya 3; dan Rizaldi Prasetyo, Ketua RISKA Menteng. Sambutan pertama datang dari Ahmad Juhandi yang menyampaikan pesan khusus dari Walikota Jakarta Pusat. Dengan kefasihan berbahasa Arab, ia menyampaikan salam hangat bagi rakyat Palestina, yang langsung dijawab penuh hormat oleh Wakil Dubes Palestina.

Muammar Milihim dalam pidatonya tak bisa menyembunyikan kekagumannya terhadap konsistensi masyarakat Indonesia dalam mendukung Palestina. “Saya senang atas kepedulian yang tak pernah padam ini. Hubungan Indonesia dan Palestina sudah lama terjalin, dan kami sangat menghargainya,” ucapnya penuh haru. Ia juga mengungkapkan bahwa dukungan masyarakat Indonesia meluas dari Jawa hingga pelosok Nusantara, membuktikan bahwa semangat kemanusiaan tak mengenal batas geografis.

Kehadiran Amna Shahab, aktris muda yang memerankan Hayya sejak usia delapan tahun, menjadi kejutan manis di tengah acara. Ia menyapa hangat para penonton dan berbagi pengalaman syuting. “Suasananya seru banget! Banyak yang lucu di lokasi, jadi kita sering ketawa bareng. Meski ada adegan yang menantang, semuanya bisa diatasi karena dukungannya kuat,” tuturnya antusias.

Lebih dari sekadar tontonan, film ini menjadi alat penyadaran kolektif. Amna pun menyampaikan pesan mendalam agar masyarakat Indonesia tidak berhenti mendukung Palestina, termasuk dengan ikut serta dalam gerakan boikot terhadap produk yang mendukung penjajahan.

Di ruang terpisah, Ahmad Juhandi menyoroti peran penting RISKA Menteng sebagai pelopor dakwah yang dekat dengan gaya hidup anak muda. “Saya ingin anak-anak muda tidak menjauh dari masjid. Masjid harus menjadi ruang yang relevan dan hidup,” pesannya.

Iklan

Ketua RISKA Menteng, Rizaldi Prasetyo, menegaskan bahwa komunitas mereka selalu berkomitmen menyuarakan isu-isu global dengan tetap berpijak pada nilai-nilai Islam. Dalam setiap langkah, mereka ingin menjadi agen perubahan yang menyatukan nilai spiritual dan aksi sosial.

Semangat inilah yang juga dijaga oleh Bunga Tri Junisha, Ketua Adik Asuh RISKA. Ia menjelaskan bahwa pemilihan film Gaza sebagai media charity bukan tanpa alasan. “Film ini menyentuh hati, membuka mata kita. Kami ingin mengajak penonton tidak hanya menonton, tapi juga ikut peduli dan berkontribusi nyata,” ungkap Bunga. Dana yang terkumpul dari acara ini tak hanya disalurkan untuk Palestina, tetapi juga digunakan untuk keberlangsungan program Adik Asuh RISKA sendiri—mewujudkan solidaritas yang bermula dari lingkungan terdekat.

Program Adik Asuh RISKA (AAR) sendiri merupakan salah satu pilar sosial RISKA Menteng. Berfokus pada pemberian beasiswa kepada siswa SMA/SMK dari keluarga pra-sejahtera, AAR bukan sekadar bantuan finansial, tapi juga ruang pengembangan karakter, akademik, kewirausahaan, hingga pembinaan rohani Islam. Setiap Minggu, para peserta mengikuti pelatihan rutin, mulai dari kelas seni, life skill, hingga kegiatan luar ruang seperti outbond dan tafakur alam.

Dengan dukungan donatur individu maupun lembaga, AAR berupaya menyiapkan generasi muda yang tangguh dan berempati. Salah satu program terbarunya adalah pengembangan kreativitas lewat pertunjukan teater dan workshop dari hasil latihan mingguan mereka.

Nobar Charity Film Gaza Hayya 3 adalah bukti bahwa empati bisa dihidupkan melalui layar, bahwa dukungan tak harus menunggu besar, dan bahwa setiap langkah kecil, jika dilakukan bersama, mampu mengguncang dunia. Dari ruang gelap bioskop, cahaya solidaritas itu terus menyala. (*)

Read Entire Article
Bogor View | Pro Banten | | |