TEMPO.CO, Jakarta - Wahana Lingkungan Hidup Indonesia (WALHI) menilai tudingan Presiden Prabowo Subianto soal pihak asing membiayai lembaga swadaya masyarakat (LSM) untuk mengadu domba Indonesia tidaklah benar. “Karena banyak juga LSM didanai asing untuk membantu pemerintah dan masyarakat,” kata Direktur Eksekutif WALHI Sulawesi Selatan, Muhammad Al Amin, dalam keterangan tertulis, Selasa, 3 Juni 2025.
Ada atau tidaknya pendanaan asing, kata Amin, LSM akan selalu bersikap kritis selama selama pemerintah membuat kebijakan yang menyimpang dari harapan masyarakat. Amin mengatakan dukungan lembaga asing kepada LSM di Indonesia termasuk WALHI Sulawesi Selatan bukan untuk melawan pemerintah ataupun mengadu domba.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Sebaliknya, Amin menjelaskan dukungan pendanaan asing tersebut untuk melindungi ekosistem, melindungi kehidupan masyarakat, masyarakat adat, dan perempuan. “Kalau LSM, termasuk lembaga saya dituduh membenturkan masyarakat dengan pemerintah, karena didanai asing, saya kira pernyataan itu sangat menyesatkan,” tutur dia.
Menurut dia, Prabowo semestinya membuka ruang dialog yang konstruktif dengan setiap LSM. tujuannya agar kepala negara bisa mengetahui keinginan dan harapan LSM kepada pemerintah dan rencana pembangunan negara.
Amin menyontohkan capaian WALHI untuk membantah tudingan presiden. Misalnya saat memulihkan daerah aliran sungai atau DAS Maros, di Sulawesi Selatan. Selain itu, kata Amin, WALHI juga berupaya membantu masyarakat agar dapat bekerja sama dengan PT Eksploitasi dan Industri Hutan atau Inhutani dan mengelola lahan sebagai penghasilan tambahan.
WALHI, kata Amin, juga bekerja sama dengan anak muda dan masyarakat pesisir untuk memulihkan hutan mangrove. “Apakah itu memecah belah?. Kami juga malakukan riset dan mendampingi masyarakat agar penghidupan masyarakat tidak hilang akibat ekspansi tambang. apakah itu mengadu domba?” Ia menilai tuduhan Prabowo merupakan pernyataan emosional.
Menurut dia, seharusnya Prabowo bangga karena ada LSM yang masih menerima pendanaan asing untuk bekerja membantu rakyat. “Sehingga LSM tidak membebani APBN yang seharusnya digunakan untuk mensejahterakan rakyat.”
Tudingan Presiden Prabowo Subianto itu disampaikan saat memberi amanat upacara peringatan Hari Lahir Pancasila di Gedung Pancasila, Jakarta Pusat, 2 Juni 2025.
Prabowo mengajak seluruh rakyat Indonesia bersatu dan jangan ada perbedaan sehingga menyebabkan gontok-gontokan. Ia menyebut inilah yang justru diharapkan bangsa asing karena kekuatan asing tidak suka Indonesia maju. “Ratusan tahun mereka datang, ratusan tahun mereka adu domba kita, sampai sekarang. Dengan uang mereka membiayai LSM-LSM untuk mengadu domba kita. Mereka katanya adalah penegak demokrasi, HAM, kebebasan pers, padahal itu adalah versi mereka sendiri,” kata Prabowo.