TEMPO.CO, Jakarta - Suplemen dikonsumsi untuk melengkapi asupan nutrisi dalam tubuh. Umumnya, suplemen makanan mengandung zat gizi seperti vitamin, mineral, asam amino, dan zat lain yang juga ditemukan dalam makanan biasa, namun disajikan dalam bentuk yang lebih pekat.
Suplemen ini tersedia dalam bentuk tablet, kapsul, bubuk, cairan, hingga tablet larut dan bersoda. Suplemen tidak selalu berasal dari bahan tumbuhan, melainkan bisa juga berasal dari hewan, seperti minyak ikan, atau senyawa sintetis seperti sebagian besar vitamin.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Jenis suplemen yang umum adalah multivitamin, yang mengandung beberapa vitamin dan mineral seperti vitamin C, B kompleks, vitamin A, E, D, serta mineral seperti zat besi, kalsium, dan magnesium. Adapun Suplemen Nonvitamin Nonmineral (NVNM) seperti probiotik, minyak ikan, ginseng, dan echinacea.
Manfaat suplemen beragam, mulai dari mendukung kesehatan jantung dengan melalui minyak ikan, meredakan gangguan pencernaan dengan probiotik, hingga meningkatkan metabolisme dengan vitamin B kompleks. Namun efektivitasnya bisa berbeda-beda tergantung kondisi tubuh dan pola konsumsi.
Waktu yang Baik untuk Konsumsi Suplemen
Waktu terbaik untuk mengonsumsi suplemen sangat bergantung pada jenis suplemen dan bagaimana tubuh mencernanya. Tidak semua vitamin dan mineral diserap tubuh dengan cara yang sama, oleh karena itu penting untuk mengetahui kapan dan bagaimana mengonsumsinya agar manfaatnya optimal.
- Vitamin Larut Air
Vitamin C dan vitamin B kompleks termasuk dalam kelompok ini. Dikutip dari Healthline, karena larut dalam air dan tidak disimpan dalam tubuh, vitamin ini sebaiknya dikonsumsi secara teratur setiap hari.
Idealnya, vitamin B kompleks dikonsumsi pada pagi hari saat perut kosong untuk mendukung metabolisme dan energi. Vitamin C juga dapat diminum kapan saja, dengan atau tanpa makanan.
- Vitamin Larut Lemak
Vitamin A, D, E, dan K hanya bisa diserap tubuh dengan bantuan lemak. Karena itu, waktu terbaik untuk mengonsumsi vitamin ini adalah setelah makan makanan berlemak seperti telur, susu, atau daging. Mengonsumsi vitamin D dengan makanan tinggi lemak bisa meningkatkan penyerapannya hingga 32 persen.
- Suplemen Mineral
Zat besi sebaiknya dikonsumsi saat perut kosong agar penyerapannya maksimal, namun dapat menyebabkan mual bagi sebagian orang. Jika demikian, konsumsilah bersama makanan ringan. Dilansir dari WebMD, kalsium dan magnesium sebaiknya tidak dikonsumsi bersamaan dengan zat besi karena dapat menghambat penyerapannya.
- Suplemen Multivitamin dan untuk Ibu Hamil
Multivitamin dapat dikonsumsi kapan saja, namun yang terbaik adalah setelah makan agar mengurangi risiko mual. Untuk ibu hamil, sebaiknya diminum setelah sarapan ringan karena kandungan zat besi dalam vitamin prenatal bisa menyebabkan ketidaknyamanan jika dikonsumsi dengan perut kosong.
- Suplemen Nonvitamin Nonmineral
Produk seperti probiotik lebih baik diminum saat perut kosong, biasanya sebelum sarapan, agar mikroorganisme aktif bisa masuk ke usus tanpa terganggu oleh proses pencernaan makanan.
Suplemen makanan dapat menjadi pelengkap nutrisi jika dikonsumsi dengan bijak dan sesuai kebutuhan. Waktu konsumsi suplemen memainkan peran penting dalam efektivitas penyerapannya. Namun, perlu diingat bahwa suplemen bukan pengganti pola makan sehat, melainkan pelengkap untuk gaya hidup yang seimbang.