Vale Indonesia Bakal Garap Tambang Nikel di Bahadopi Sulawei Tengah

3 days ago 18

TEMPO.CO, Jakarta -PT Vale Indonesia Tbk (INCO) resmi menandatangani Perjanjian Jasa Pertambangan dengan PT Antareja Mahada Makmur pada 30 Mei 2025. Melalui kerja sama ini, Vale akan terlibat dalam kegiatan penambangan dan pengangkutan bijih nikel di Blok Bahadopi 1, Sulawesi Tengah.

Chief of CEO Office and Corporate Secretary Vale Indonesia, Wiwik Wahyuni, mengatakan bahwa kontrak ini akan memperkuat kegiatan operasional perusahaan. “Akan memperkuat operasional bisnis Perseroan dengan tambahan produksi bijih nikel dari Blok 1 Bahadopi untuk melengkapi Blok Sorowako yang telah beroperasi selama ini,” ujarnya dalam keterbukaan informasi di Bursa Efek Indonesia, dikutip Selasa, 3 Juni 2025.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Menurut Wiwik, ruang lingkup kerja sama ini mencakup jasa pengupasan lapisan tanah, penambangan dan pengangkutan bijih nikel, serta pembangunan infrastruktur pendukung terkait jasa pertambangan.

Sebelumnya, Vale Indonesia juga dikabarkan tengah menggarap tiga proyek hilirisasi nikel, dengan total nilai investasi mencapai US$8,5 miliar atau sekitar Rp146,52 triliun (kurs saat ini). Ketiga proyek ini termasuk dalam program strategis nasional yang diharapkan dapat memperkuat kapasitas industri nikel Tanah Air.

Direktur Utama MIND ID, Maroef Sjamsoeddin, menyatakan bahwa penunjukan Vale Indonesia dalam proyek hilirisasi ini bertujuan meningkatkan kapasitas produksi sekaligus mendorong diversifikasi produk nikel. “Sebagai pemegang saham mayoritas PT Vale Indonesia, MIND ID mendorong inisiatif untuk menggenjot kapasitas produksi produk hilirisasi nikel,” ujar Maroef dalam keterangan tertulis, Selasa, 29 April 2025.

Dengan nilai investasi tersebut, ketiga proyek ini diperkirakan akan menambah kapasitas produksi Vale hingga 240 ribu ton nikel per tahun dalam bentuk mixed hydroxide precipitate (MHP). Proyek tersebut mencakup Indonesia Growth Project (IGP) di Pomalaa dan Morowali, serta proyek HPAL Sorowako. “Targetnya penyelesaian proyek ini bisa terealisasi pada tahun 2026 hingga 2027 ini,” kata Maroef.

Ia menambahkan, dengan peningkatan kapasitas produksi, MIND ID dan Vale Indonesia optimistis proyek-proyek tersebut akan memberikan efek berganda bagi perekonomian nasional. Selain menyerap tenaga kerja, proyek ini juga diharapkan dapat meningkatkan penerimaan negara. “Kami ingin memastikan bahwa kehadiran MIND ID dalam pengelolaan Vale Indonesia mampu mendorong nilai tambah yang lebih besar bagi perusahaan dan mempercepat hilirisasi nikel,” ujarnya.

Nandito Putra berkontribusi dalam penulisan artikel ini.
Read Entire Article
Bogor View | Pro Banten | | |