Top 3 Dunia: Gencatan Senjata Rusia Ukraina, AS Serang Yaman

6 hours ago 1

TEMPO.CO, Jakarta - Top 3 dunia kemarin diawali dari berita gencatan senjata sementeria Rusia Ukraina. Presiden Rusia Vladimir Putin mengumumkan gencatan senjata sepihak selama 30 jam menjelang Paskah.

Berita lain top 3 dunia adalah AS yang kembali menyerang bandara serta pelabuhan di Yaman, dan Menteri Inggris yang menyoroti perang Indonesia dalam melawan perubahan iklim. Berikut selengkapnya:  

1. Putin Umumkan Gencatan Senjata 30 Jam dengan Ukraina

Presiden Rusia Vladimir Putin pada Sabtu, 19 April 2025, mengumumkan gencatan senjata sepihak selama 30 jam dalam perang dengan Ukraina. Bertemu di Kremlin dengan Kepala Staf Umum Rusia Valery Gerasimov, Putin mengatakan gencatan senjata akan dimulai pada pukul 6 sore waktu Moskow pada hari Sabtu dan berakhir pada pukul 12 tengah malam pada hari Minggu.

"Demi alasan kemanusiaan, pihak Rusia mengumumkan gencatan senjata Paskah (Minggu) hari ini. Saya memerintahkan penghentian semua operasi militer untuk periode ini," katanya seperti dilansir dari Anadolu, Minggu, 20 April 2025.  
 
Putin berharap bahwa Ukraina akan setuju soal gencatan senjata ini. Ia menyatakan bahwa keberhasilan atau kegagalan gencatan senjata akan menunjukkan kesiapan dan kapasitas Ukraina mencari penyelesaian damai bagi konflik tersebut. "Pasukan Rusia harus siap untuk mengusir kemungkinan pelanggaran gencatan senjata dan provokasi oleh lawan," katanya.

Moratorium 30 hari sebelumnya terhadap serangan militer terhadap infrastruktur energi menunjukkan tidak adanya kecenderungan Kyiv untuk mencari solusi melalui negosiasi damai, katanya, seraya menambahkan bahwa pasukan Ukraina telah melanggarnya lebih dari 100 kali.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Menanggapi pengumuman gencatan senjata Paskah Rusia pada hari Sabtu, Presiden Ukraina Volodymyr Zelensky mengatakan Kyiv akan bertindak dengan cara yang sama. Dalam pernyataan di Telegram, Zelensky mengatakan Ukraina juga akan melakukan gencatan senjata asalkan Rusia mematuhinya. 

Baca di sini selengkapnya.

2. AS Lagi-lagi Serang Bandara dan Pelabuhan di Yaman

Amerika Serikat telah melakukan 13 serangan udara di pelabuhan dan bandara Hodeidah, Yaman, menurut saluran TV Al Masirah yang berafiliasi dengan Houthi. Serangan terjadi dua hari setelah AS menargetkan Pelabuhan Ras Isa, yang juga di Hodeidah. Serangan tersebut menewaskan sedikitnya 80 orang dan melukai lebih dari 150 orang.

Al Masirah yang dikutip oleh Al Jazeera melaporkan pada Sabtu bahwa tiga orang tewas dan empat terluka akibat serangan AS di distrik al-Thawra, Bani Matar, dan al-Safiah di ibu kota Sanaa. Kelompok Houthi berjanji akan lebih banyak menyerang target setelah serangan AS terus berlanjut.

Pemerintahan Presiden AS Donald Trump mengumumkan serangan militer besar-besaran terhadap Houthi beberapa minggu lalu. Dikatakan bahwa serangan udara tersebut ditujukan untuk memaksa Houthi berhenti mengancam kapal-kapal yang berlayar di Laut Merah pada rute yang penting bagi perdagangan internasional.

Sejak November 2023, Houthi dilaporkan telah melancarkan lebih dari 100 serangan terhadap kapal-kapal yang dituduh terkait dengan Israel. Serangan Houthi itu sebagai respons atas perang Israel di Gaza dan sebagai bentuk solidaritas terhadap warga Palestina.

Simak di sini selengkapnya.

3. Menteri Inggris Sebut Indonesia Mitra Strategis Soal Iklim

Menteri Urusan Iklim Inggris, Kerry McCarthy, mengunjungi Indonesia pada 16-18 April 2025 untuk menemui beberapa menteri, pemimpin industri, dan perwakilan Perhimpunan Bangsa-Bangsa Asia Tenggara (ASEAN). Lawatan ini didasarkan pada kerja sama dalam berbagai sektor, termasuk perubahan iklim, pertumbuhan ekonomi, investasi dan teknologi. 

Kerja sama ini ditujukan untuk mencapai kemitraan strategis sebagaimana disepakati antara Perdana Menteri Keir Starmer dan Presiden Prabowo Subianto di London saat pertemuan pada November lalu. 

"Ini adalah kunjungan pertama saya ke Indonesia, sebuah negara dengan kesempatan yang luar biasa untuk membantu kita memenangkan pertarungan global melawan perubahan iklim," kata McCarthy dalam pernyataan resminya, dikutip dari rilis resmi Kedutaan Besar Inggris di Jakarta. 

McCarthy menuturkan bahwa Indonesia merupakan mitra penting bagi Inggris. Dia menjelaskan bahwa negaranya sangat ingin membagikan pengalaman dalam pengembangan sektor energi untuk mendukung Indonesia mencapai ambisi iklim Indonesia. 

Lihat di sini selengkapnya.

Read Entire Article
Bogor View | Pro Banten | | |