TNI Masih Buru Pelaku Kekerasan terhadap Guru dan Tenaga Medis di Papua

6 days ago 5

TEMPO.CO, Jakarta - Markas Besar TNI memastikan prajurit di Papua terus memburu milisi Tentara Pembebasan Nasional Papua Barat (TPNPB) yang menjadi pelaku kekerasan terhadap guru dan tenaga medis di Kabupaten Yahukimo, Papua Pegunungan, beberapa waktu lalu.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Kepala Pusat Penerangan Mabes TNI Brigadir Jenderal Kristomei Sianturi mengatakan, selain mengevakuasi guru dan tenaga medis yang tersisa, TNI terus memperkuat keamanan di wilayah rawan konflik. "Personel terus dikerahkan guna mendukung pemulihan situasi usai tindakan penyerangan dari OPM," kata Kristomei melalui pesan singkat pada Jumat, 4 April 2025.

Ia menegaskan, tenaga pendidik dan tenaga kesehatan yang diserang TPNPB merupakan warga sipil, bukan bagian dari prajurit TNI. Sehingga, TNI mengutuk keras aksi TPNPB yang melakukan tindakan penyerangan biadab pada masyarakat yang tak bersalah.

TNI, Kristomei melanjutkan, memastikan keamanan seluruh warga sipil, termasuk guru dan tenaga medis di wilayah-wilayah terpencil Papua. "Peran guru dan tenaga medis ini sangat penting untuk kemajuan dan masa depan masyarakat di Papua. Maka dari itu, TNI berkomitmen untuk terus melindungi mereka," ujar dia.

Sebelumnya, pada Jumat, 21 Maret lalu milisi TPNPB dari Kodap XVI Yahukimo melancarkan penyerangan di Distrik Anggruk, Kabupaten Yahukimo, Papua Pegunungan. Dalam serangan ini, satu guru dinyatakan tewas.

Kepala Penerangan Komando Daerah Militer XVII/Cenderawasih Kolonel Candra Kurniawan mengatakan korban tewas dengan cara dibakar hidup-hidup oleh milisi TPNPB. 

Menurut Candra, para korban dibakar ketika masih berada di dalam gedung sekolah. "Mereka (TPNPB) membakar sekolah dan rumah guru," kata Candra.

Juru bicara markas pusat TPNPB-OPM Sebby Sambom mengatakan, milisi TPNPB menolak keberadaan guru dan tenaga kesehatan di wilayah Papua. Alasannya, mereka dinilai sebagai bagian dari intelijen pasukan keamanan Indonesia.

Penilaian Sebby dan milisi TPNPB itu didasari dari pernyataan Panglima TNI Jenderal Agus Subiyanto, yang sebelumnya menyebutkan bahwa pasukannya di Papua turut bertugas sebagai tenaga pengajar dan tenaga kesehatan.

Sebby meminta, para guru dan tenaga kesehatan yang dikirim pemerintah Indonesia ke pelbagai wilayah Papua, untuk dikembalikan dengan segera sebelum milisi TPNPB melakukan penyerangan kembali.

"Kami ingatkan untuk tinggalkan wilayah konflik dengan segera," kata Sebby melalui pesan suara singkat, Rabu, 26 Maret 2025.

Read Entire Article
Bogor View | Pro Banten | | |