TEMPO.CO, Jakarta - Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati menyampaikan bahwa Indonesia terus membina hubungan baik dengan Amerika Serikat maupun Cina. Bendahara negara ini menegaskan posisi Indonesia netral di tengah eskalasi tensi perang tarif antar dua negara tersebut.
Sri Mulyani menyatakan dia telah bertemu dengan Menteri Keuangan Cina. “Kami melakukan bilateral di sideline dengan Menteri Keuangan RRT tadi malam. Kami juga menyampaikan untuk terus mempererat hubungan. Beliau mengundang saya untuk pergi ke Beijing,” kata Sri Mulyani di sela konferensi pers hasil rapat berkala Komite Stabilitas Keuangan (KSSK) yang digelar daring, Kamis, 24 April 2025.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Pertemuan Sri Mulyani dengan Menkeu Cina dilakukan di sela perhelatan IMF-World Bank Spring Meeting 2025. Sri Mulyani juga sempat menghadiri undangan diskusi bersama perwakilan pengusaha AS yang beroperasi di Indonesia atau The United States – Indonesia Society (USINDO) di Washington D.C.
Menurut dia, AS yang sedang berunding dengan tim delegasi dari Tanah Air juga menyampaikan hal yang sama. “Dari sisi AS sendiri juga ingin tetap meningkatkan hubungan erat dengan Indonesia,” ucap Sri Mulyani.
Indonesia, menurut dia, juga memiliki posisi tawar yang baik dalam hubungan dengan negara mitra di ASEAN, juga AS, dan Cina. “Di ASEAN sebagai negara terbesar, hubungan dengan AS, hubungan dengan RRT, pihak-pihak yang sekarang mengalami eskalasi tensi, kita tetap dalam posisi yang cukup netral, dihormati, dan diperhitungkan,” ujarnya lagi.
Sri Mulyani menambahkan, jika perekonomian Indonesia dijaga dengan kinerja yang relatif baik, maka dapat lebih dihormati dan memiliki daya tawar yang baik. Khususnya menghadapi situasi dunia yang dinamis dan sangat sulit saat ini.
Saat ini tiga menteri kabinet Presiden Prabowo Subianto masih terus melakukan upaya perundingan menanggapi tarif resiprokal AS. Selain Menkeu Sri Mulyani, Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto yang memimpin tim delegasi juga melakukan pertemuan dengan Amerika Serikat. Menteri Luar Negeri Sugiono juga turut membangun lobi.
Pada Rabu, 23 April 2025 telah dilakukan pertemuan lanjutan antara Tim Teknis RI dengan Tim Teknis Kantor Perwakilan Dagang Amerika Serikat (USTR). Hasilnya adalah penandatanganan dokumen ‘Agreement Between the Government of the United States of America and the Government of the Republic of Indonesia, regarding the Treatment of Information Related to Bilateral Agreement on Reciprocal Trade, Investment and Economic Security’ antar Indonesia dan AS.
Kedua negara sepakat untuk membahas substansi teknis perundingan yang rencananya akan dimulai dalam waktu 2 pekan mendatang. Hasil-hasil perundingan tingkat teknis ini akan dituangkan dalam suatu framework agreement yang nantinya memuat hal-hal yang akan disepakati.