Seberapa Penting Diagnosis Prenatal untuk Kesehatan Janin?

8 hours ago 3

CANTIKA.COM, JakartaDiagnosis prenatal adalah salah satu langkah penting bagi calon orang tua untuk memastikan kondisi kesehatan janin sejak dini, menuru Reza Tigor Manurung, Dokter Subspesialis Fetomaternal di Women’s Health Center Bethsaida Hospital.

Dokter Reza mengatakan diagnosis prenatal membantu mendeteksi potensi kelainan pada janin sebelum lahir. Hal ini memungkinkan orang tua untuk merencanakan langkah terbaik bagi masa depan anak mereka.

"Kemajuan ilmu pengetahuan dan teknologi telah memungkinkan kondisi kesehatan janin diketahui lebih awal. Diagnosis prenatal bukan hanya tentang mendeteksi masalah, tetapi juga memberikan kesempatan bagi calon orang tua untuk merencanakan yang terbaik," kata dr. Reza dalam siaran pers-nya pada Senin,

Diagnosis prenatal terdiri dari berbagai tes yang bertujuan untuk mendeteksi kelainan kromosom, cacat lahir, dan penyakit genetik.

"Beberapa kelainan yang dapat dideteksi melalui diagnosis prenatal antara lain down syndrome, cacat jantung, spina bifida, dan cystic fibrosis," kata dr. Reza.

Pemeriksaan ini dapat dilakukan pada beberapa tahapan kehamilan sesuai dengan waktu yang paling tepat agar hasilnya lebih akurat dan efektif.

Tes skrining trimester pertama dilakukan pada minggu ke-11 hingga ke-13 kehamilan dan bertujuan untuk menilai risiko kelainan kromosom.

Pada trimester kedua, biasanya antara minggu ke-18 hingga ke-22, dilakukan USG anatomi untuk memeriksa struktur organ janin secara menyeluruh.

Selain itu, ada juga NIPT (Non-Invasive Prenatal Testing) yang dapat dilakukan mulai minggu ke-10 kehamilan dengan mengambil sampel darah ibu guna menganalisis DNA janin.

Untuk mendeteksi kelainan genetik secara pasti, prosedur invasif seperti amniosentesis dilakukan setelah minggu ke-15 kehamilan. Ada pula Chorionic Villus Sampling (CVS) yang dilakukan lebih awal, yaitu pada minggu ke-10 hingga ke-13, dengan mengambil sampel jaringan plasenta.

Plus Minus Diagnosis Prenatal

Setiap pemeriksaan memiliki manfaat dan keterbatasan masing-masing, sehingga penting bagi calon orang tua untuk berkonsultasi dengan dokter sebelum memutuskan jenis tes yang akan dilakukan.

"Keputusan untuk menjalani diagnosis prenatal sangat personal dan bergantung pada banyak faktor," katanya.

Reza menjelaskan bahwa beberapa kondisi tertentu meningkatkan kebutuhan diagnosis prenatal, seperti usia ibu di atas 35 tahun, riwayat keluarga dengan kelainan genetik, serta adanya temuan tidak normal pada pemeriksaan USG. "Risiko dan manfaat dari setiap pemeriksaan perlu dipertimbangkan dengan matang," saranya. Akurasi tes, kemungkinan hasil positif atau negatif palsu, serta dampak psikologis pada orang tua merupakan hal-hal yang perlu diperhitungkan sebelum mengambil keputusan.

Pilihan Editor: Ibu Hamil Jangan Anggap Remeh, Perhatikan Asupan Gizi Selama Masa Prenatal

Halo Sahabat Cantika, Yuk Update Informasi dan Inspirasi Perempuan di Telegram Cantika

Read Entire Article
Bogor View | Pro Banten | | |