TEMPO.CO, Jakarta - Setelah berlangsung selama 30 jam sejak Rabu, 30 April 2025, kebakaran di Israel, antara lain kebakaran hutan besar-besaran akhirnya berhasil dikendalikan pada Kamis, 1 Mei 2025 waktu setempat.
Sementara itu, penyebab kebakaran masih terus diselidiki dengan adanya dugaan bahwa kebakaran tersebut disebabkan oleh kesengajaan.
Adapun Otoritas Pemadam Kebakaran dan Penyelamatan mengumumkan telah berhasil mengendalikan kebakaran besar yang terjadi di Yerusalem Hills sejak Rabu, menurut lembaga penyiaran publik Israel KAN dan Channel 12.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Menurut laporan The Independent, Lembaga Dana Nasional Yahudi yang mengelola hutan di Israel menyebut bahwa meski sebagian besar titik api utama kini sudah berhasil dikendalikan, upaya pemadaman masih terus dilakukan untuk mengatasi sisa-sisa titik api yang masih menyala. Di sisi lain, Perintah evakuasi telah dicabut, dan jalan-jalan utama — termasuk rute utama yang menghubungkan Tel Aviv dan Yerusalem — kini telah dibuka kembali.
Hingga Jumat, 2 Mei 2025, kebakaran telah melalap sekitar 6.000 hektar lahan, termasuk 2.000 hektar kawasan hutan. Adapun tiga komunitas religius Katolik yang sempat dievakuasi dari tempat tinggal mereka pada Rabu lalu, juga telah kembali pada Kamis, ujar Farid Jubran, juru bicara Patriarkat Latin.
Ia menjelaskan bahwa lahan pertanian mereka — termasuk kebun anggur dan pohon zaitun — mengalami kerusakan parah, begitu pula beberapa bangunan. Namun tidak ada korban luka, dan gereja-gereja bersejarah tidak terdampak.
Dugaan Penyebab Kebakaran Dahsyat di Israel
Sementara itu, Lembaga penyiaran negara Israel mengatakan tim investigasi khusus telah dibentuk untuk mencari penyebabnya. Sebelumnya, Perdana Menteri Benjamin Netanyahu telah menetapkan situasi tersebut sebagai "darurat nasional". Selain itu, ia juga menuduh bahwa kebakaran di negaranya adalah disengaja.
Netanyahu pada Kamis, 1 Mei 2025, mengatakan bahwa 18 orang telah ditangkap karena diduga menjadi pelaku pembakaran. "Saat ini kami menahan 18 orang yang diduga sengaja membakar, satu orang tertangkap basah," ujar Netanyahu sebagaimana dikutip dari Anadolu. Namun Radio Angkatan Darat Israel membantah klaim tersebut. Hanya tiga orang yang ditangkap atas dugaan pembakaran.
Hal serupa juga dilaporkan oleh The Jerusalem Post yang menyebut bahwa seorang pria berusia 50 tahun telah ditangkap karena diduga mencoba menyalakan api di dekat Yerusalem selatan. Pria tersebut, yang berasal dari lingkungan Arab Palestina Umm Tuba di Yerusalem Timur, disebut tertangkap membawa korek api, kapas, dan bahan mudah terbakar lainnya yang diketahui setelah polisi menerima informasi.
Sementara dua orang lainnya juga turut ditangkap bersamanya, dengan dugaan bahwa orang-orang tersebut telah memulai atau memperparah kebakaran, menurut laporan kantor berita itu, tanpa memberikan keterangan lebih lanjut, sebagaimana dilansir dari The Independent.
Sementara itu, Channel 12 melaporkan bahwa kebakaran utama di Jerusalem Hills tidak terjadi dengan sengaja. Berdasarkan penyelidikan kebakaran tersebut disebabkan oleh kelalaian. Surat kabar Yedioth Ahronoth juga melaporkan bahwa tak ada bukti kebakaran di Israel itu disengaja.
Untuk diketahui, kebakaran dahsyat tersebut bermula di perbukitan sebelah barat Yerusalem pada hari Rabu, tepatnya di Hutan Eshtaol dekat Mesilat Zion. Api dengan cepat menyebar karena suhu udara yang sangat tinggi, kelembapan yang rendah, dan tiupan angin kencang bahkan memicu kekhawatiran atas keselamatan warga di Yerusalem karena angin berkecepatan 60 mil per jam membuat situasi semakin sulit.
Rekaman video yang tersebar menunjukkan sejumlah kendaraan terdampar di dekatnya saat api menyebar ke seluruh area, sementara video lain menunjukkan api mendekati sebuah biara Katolik. Banyak orang terlihat meninggalkan mobil mereka dan berlarian menghindari kobaran api, sementara jalan-jalan utama ditutup selama berjam-jam. Beberapa rumah juga dievakuasi.
Dinas Pemadam Kebakaran dan Penyelamatan Israel menyatakan ada 155 tim pemadam kebakaran di Israel yang beroperasi dengan “kekuatan penuh di semua pusat pemadam kebakaran di wilayah Shfelet Yehuda.”
"Ini mungkin kebakaran terbesar yang pernah terjadi di negara ini," kata komandan pemadam kebakaran distrik Yerusalem, Shmulik Friedman, kepada wartawan pada Rabu sore, 30 April 2025 seperti dikutip dari The Independent.
Dewi Rina Cahyani berkontribusi dalam penulisan artikel ini.
Pilihan editor: Beberapa Update Kebakaran di Israel