Menteri Kebudayaan Prancis, Rachida Dati Kunjungi PINTU Incubator

1 day ago 13

CANTIKA.COM, Jakarta - Dalam rangka memperingati 75 tahun hubungan diplomatik antara Indonesia dan Prancis, Menteri Kebudayaan Prancis, Rachida Dati, bersama delegasinya menghadiri sebuah program budaya istimewa yang diselenggarakan oleh Institut Francais d’Indonesie (IFI), PINTU Incubator dan Gramedia, dari Kompas Gramedia Group yang bertindak sebagai tuan rumah acara. Acara ini bertempat di Rumah Tradisional Kudus, Bentara Budaya—simbol warisan arsitektur dan budaya yang hidup di Indonesia.

Acara ini menyoroti semangat kolaborasi kreatif antara dua negara, dengan fokus utama pada PINTU Incubator—sebuah inisiatif bilateral yang diluncurkan pada tahun 2022 untuk mendukung para perancang busana muda dari Indonesia dan Prancis. Melalui bimbingan, pertukaran budaya, dan pengalaman profesional, program ini menghubungkan para desainer muda dengan para ahli, institusi, dan ekosistem kreatif dari kedua negara.

Sejak awal pelaksanaannya, PINTU telah menerima lebih dari 10.000 pendaftar, memilih 51 peserta terpilih, dan melibatkan 86 mentor ahli— termasuk 33 dari Prancis. Pada tahun 2025, PINTU meluncurkan program Residensi pertamanya sebagai ruang kolaborasi yang lebih dalam dan dialog budaya yang berkelanjutan.

Kunjungan ini dirancang sebagai perjalanan budaya yang terkurasi. Acara dimulai dengan pemutaran video pengantar tentang PINTU Incubator, dilanjutkan dengan sesi perkenalan bersama tiga perwakilan peserta program. Setelah itu, presentasi buku Ode to Indonesian Culture yang merayakan tokoh-tokoh budaya hidup Indonesia, serta presentasi batik dari dua maestro batik ternama: Dudung Aliesjahbana dan Cahyo.

Dalam Momen bersejarah ini, turut dilakukan penandatanganan MoU kerjasama antara PINTU Incubator dan École Duperré Paris, sebuah institusi pendidikan mode dan seni bergengsi di Prancis. Penandatanganan ini dilakukan oleh Thresia Mareta selaku Co-founder PINTU Incubator dan Alain Soreil, Direktur École Supérieure des Arts Appliqués Duperré dihadiri pula oleh Rachida Dati dan Soegianto Nagaria selaku Chairman JF3. 

Kerja sama ini menandai langkah strategis dalam memperluas kolaborasi internasional di bidang pendidikan, budaya, dan industri mode, melalui pertukaran pelajar, program residensi, dan pengembangan proyek-proyek kreatif yang melibatkan desainer muda dari Indonesia dan Prancis.

Puncak acara ditutup dengan penampilan gamelan oleh tim Kompas, sebagai penghormatan terhadap musik tradisional Indonesia yang dahulu pernah menginspirasi komponis Prancis, Claude Debussy.

Acara ini turut dihadiri oleh sejumlah tokoh penting dari dunia seni dan budaya Indonesia, antara lain Slamet Rahardjo dan Jajang C. Noer, seniman dan sutradara film senior Indonesia,  juga komponis ternama Addie M.S.

“Program ini bukan sekadar diplomasi budaya ini adalah bagaimana kita tumbuh bersama,” ujar Thresia Mareta, Co-founder PINTU Incubator. “Melalui PINTU, Indonesia dan Prancis tidak hanya melestarikan warisan budaya, tetapi juga membentuk generasi kreator baru yang berakar pada budaya, dialog, dan rasa saling menghargai.”

Dalam momen perayaan 75 tahun persahabatan yang langgeng antara kedua negara, PINTU Incubator berdiri sebagai bukti nyata bahwa kerja sama bilateral dapat mendorong inovasi budaya dan mengembangkan industri kreatif masa depan.

Pilihan Editor: Pengalaman Membahagiakan Anggun C. Sasmi Konser di Prancis, Ditonton Ribuan Orang

Halo Sahabat Cantika, Yuk Update Informasi dan Inspirasi Perempuan di Telegram Cantika

Read Entire Article
Bogor View | Pro Banten | | |