GOOTO.COM, Jakarta - Motor matik dibekali dengan sistem transmisi bernama CVT atau Continuosly Variable Transmission). Sistem transmisi ini memiliki beberapa keunggulan, salah satunya adalah akselerasi yang lebih halus dan lebih mudah digunakan.
Iklan
Dalam artikel ini, Gooto akan memberikan informasi terkait pengertian dari CVT, fungsinya, serta tanda-tanda kerusakan pada CVT.
Pengertian CVT
CVT adalah jenis transmisi otomatis yang memungkinkan pengendara mengubah rasio gear secara otomatis tanpa harus mengubah posisi gigi secara fisik. Dalam CVT motor matik, tidak ada gigi yang terpasang tetap pada roda gigi.
Berbeda dengan transmisi manual, CVT pada motor matik menggunakan pasangan pulley dan v-belt yang terhubung untuk mengubah rasio gear dengan cara yang mulus dan kontinu.
Fungsi CVT
Fungsi utama CVT adalah memungkinkan akselerasi motor matik menjadi lebih lancar. Pengendara bisa merasakan perubahan kecepatan yang halus tanpa adanya jerking atau penurunan tenaga.
CVT motor matik juga berfungsi menjaga mesin tetap berada pada putaran yang optimal, sehingga menghasilkan akselerasi yang lebih halus dan tenaga yang lebih baik.
Tanda-tanda Kerusakan pada CVT
1. Suara CVT Berisik
Masalah pada CVT biasanya ditandai dengan munculnya suara berdecit, kasar, atau dengung dari CVT. Hal ini disebabkan adanya keausan pada komponen CVT seperti kampas kopling dan v-belt.
2. Getaran pada Motor saat Berakselerasi
Adanya getaran tidak normal yang motor berakselerasi juga menjadi pertanda kerusakan pada CVT. Getaran ini bisa disebabkan keseimbangan komponen CVT atau keausan pada v-belt.
3. Performa Mesin Menurun
Jika tarikan motor terasa berat atau loyo, itu pertanda adanya masalah pada CVT. Jika CVT bermasalah, tenaga mesin tidak dapat diteruskan secara optimal ke roda belakang, sehingga performa motor matik pun menurun.
4. Susah Starter
Motor yang susah di-starter saat kondisi normal, kemudian disertai suara mesin yang loyo, hal ini disebabkan oleh masalah pada CVT yang membuat sistem starter bekerja lebih berat.
5. Muncul Lampu Indikator CVT pada Dasbor
Tanda lain kerusakan pada CVT motor adalah munculnya lampu indikator khusus untuk CVT di dasbor. Oleh sebab itu, jika lampu ini menyala, segera periksa bagian CVT motor.
Cara Merawat CVT pada Motor
1. Periksa V-Belt
Periksa bagian V-Belt karena komponen ini berfungsi menyalurkan tenaga hingga ke roda belakang, sehingga motor jadi bisa bergerak. Pastikan v-belt tidak aus atau retak, karena jika komponen ini rusak, maka akan berdampak pada pulley dan roller.
2. Cek Roller CVT
Roller gunanya mengatur perputaran mesin dari yang rendah ke tinggi. Jika sudah muncul suara berisik, maka perlu dilakukan pemeriksaan dan lanjut penggantian komponen roller baru. Sebab, komponen ini juga akan memengaruuhi kinerja mesin.
3. Ganti Oli Transmisi
Oli transmisi atau dikenal dengan oli gardan perlu diganti secara berkala untuk memastikan fungsinya untuk melumasi bagian CVT tetap optimal. Dengan demikian, CVT akan lebih terawat dan tidak mudah rusak.
4. Rawat Kampas Kopling
Untuk bisa merawat dan memeriksa bagian kampas kopling, harus ada pembongkaran CVT. Jika sudah harus diganti, segera ganti kampas kopling ini dan jangan ditunda. Tanda-tanda kampas kopling harus diganti adalah muncul getaran tidak wajar saat berkendara dan mesin terasa berat tarikannya.
5. Bersihkan CVT
Komponen pada CVT harus benar-benar diperhatikan kebersihannya, khusus komponen filter yang ada di dalamnya. Jangan sampai kemasukan air di musim hujan dan saat musim kemarau jangan sampai terjadi penumpukkan debu di CVT. Lakukan pembersihan CVT ketika jarak tempuh mencapai 1.000 kilometer.
Pilihan Editor: Wuling Rilis 2 Mobil Listrik di HUT Ke-8, Mitra EV dan New BinguoEV