GOOTO.COM, Jakarta - Engine mounting merupakan salah satu komponen penting dalam sistem kendaraan bermotor yang kerap diabaikan pengendara. Padahal perannya sangat vital, mengingat banyaknya kinerja sistem yang memerlukannya.
Iklan
Seperti misalnya sebagai penghubung mesin dengan rangka mobil, meredam getaran pada proses pembakaran bahan bakar, menjaga mesin tetap terpasang dengan aman, hingga meningkatkan kenyamanan awak kabin dengan mengurangi getaran mesin.
Engine mounting yang rusak dapat menyebabkan getaran berlebih pada mobil saat digunakan. Hal ini tentu sangat mengganggu kenyamanan selama perjalanan. Tak hanya itu, kondisi engine mounting yang buruk sangat berisiko menimbulkan kerusakan pada komponen sistem kinerja mesin, hingga bahkan sistem pendinginan.
Rusaknya engine mounting beresiko membuat mesin terlalu banyak bergerak, dan dampaknya dapat mengganggu kinerja komponen penting lainnya, seperti radiator dan sistem pembuangan.
Dalam kasus yang lebih parah, kerusakan komponen satu ini dapat berakibat pada menurunnya potensi keselamatan berkendara. Tak hanya itu, dampak kerusakan ini beresiko merusak transmisi dan menurunkan performa secara keseluruhan.
Oleh karenanya, pemilik mobil perlu memahami penyebab dan ciri-ciri adanya kerusakan pada engine mounting, agar lebih siap dalam memutuskan sikap untuk mencegah masalah yang akan ditimbulkan. Dilansir dari berbagai sumber, berikut penyebab dan ciri-cirinya:
Ciri-ciri Engine Mounting Mulai Bermasalah
1. Munculnya Suara Aneh
Salah satu tanda kerusakan engine mounting yang terlihat adalah adanya bunyi tak biasa yang muncul pada saat mobil menyala. Semakin keras bunyi terdengar, semakin besar pula kemungkinan engine mounting bermasalah. Pemilik dapat melakukan akselerasi atau deselerasi untuk mengecek kerusakan pada komponen ini.
2. Posisi Mesin Berubah
Ciri-ciri engine mounting rusak selanjutnya dapat dilihat dari posisi mesin yang sudah tak lagi proporsional. Salah satu bagian yang kerap bermasalah terletak pada karet komponen tersebut yang sudah koyak dan mulai menipis.
3. Mesin Bergetar Lebih Kuat
Mesin yang bergetar lebih kuat dari biasanya juga menjadi salah satu tanda engine mounting perlu ditangani. Tanda ini dapat langsung terasa ketika mobil sedang melintasi jalan rusak atau berlubang.
4. Timbulnya Hentakan Berlebih pada Mesin
Karet engine mounting menjadi salah satu bagian terpenting yang ada pada bagian ini. Apabila karet tersebut rusak, dia tidak akan bisa meredam getaran dengan maksimal sehingga memunculkan hentakan pada mesin.
Penyebab Engine Mounting Rusak
1. Beban Terlalu Besar
Penyebab utama yang cukup sering ditemukan adalah besarnya beban yang harus ditanggung oleh engine mounting. Saat kendaraan melakukan akselerasi berlebih, pembakaran yang diperlukan semakin banyak, serta getaran yang ditimbulkan semakin kencang.
2. Pemasangan Tidak Sesuai
Pemasangan yang tidak hati-hati dapat membuat engine mounting berada di tempat yang kurang tepat. Kondisi ini berakibat pada kerusakan yang akan lebih cepat terjadi. Pasalnya, beberapa komponen yang terhubung tidak sejajar pada satu garis sumbu dapat menyebabkan masalah, seperti kerusakan komponen serta getaran dan panas berlebih.
3. Kualitas Material Buruk
Engine mounting yang terbuat dari bahan dan material di bawah standar cenderung memiliki daya tahan yang lebih pendek. Meski dibanderol dengan harga lebih murah, penggunaan material berkualitas buruk justru dapat berisiko mempercepat kerusakan.
4. Kondisi jalan yang Buruk
Kondisi jalan tidak rata, berlubang, atau kasar boleh jadi menjadi penyebab rusaknya engine mounting. Tak hanya itu, kebiasaan berkendara yang buruk dan pemilihan jalan yang tidak tepat juga sangat mempengaruhi kondisi ini.
5. Masa Pakai Terlampau Lama
Penyebab yang cukup lumrah terjadi adalah lamanya penggunaan engine mounting. Seperti halnya komponen-komponen lain, perintilan seperti karet dan poliuretan juga memiliki umur pakai, dimana mereka dapat mengeras dan kehilangan elastisitas.
RIFQI DHEVA ZA’IM | ERWAN HARTAWAN