TEMPO.CO, Jakarta - Jumlah warga terdampak keracunan massal di Desa Karangturi, Kecamatan Gantiwarno, Kabupaten Klaten, Jawa Tengah per Kamis, 17 April 2025, tercatat mencapai 160 orang. Dari jumlah itu, sebanyak 44 orang dirawat di Puskesmas atau rumah sakit.
Kepala Puskesmas Gantiwarno Andi Markoco mengemukakan data warga terdampak keracunan massal tersebut berdasarkan hasil sweeping atau penyisiran yang dilakukan oleh Tim Puskesmas Gantiwarno.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
"Misalnya ada pasien yang sakit tapi belum melapor. Jadi dari hari pertama hingga sweeping yang kami lakukan hingga saat ini totalnya ada 160 warga yang terdampak. Adapun yang dirawat ada 44 orang. Untuk data pasien yang masih dirawat atau sudah diperbolehkan pulang nanti kami update kembali," ujar Andi kepada wartawan hari ini.
Andi mengungkapkan kondisi warga terdampak keracunan massal itu kini sudah berangsur membaik. Demikian untuk warga yang menjalani rawat jalan.
Camat Gantiwarno Veronica Retno Setyaningsih mengatakan pada hari keempat pasca terjadinya keracunan massal yang dialami warga di Desa Karangturi, posko pelayanan untuk menangani warga terdampak yang berada di wilayah Dukuh Bendungan telah ditutup karena kondisi dinilai sudah landai. Namun, pelayanan pengobatan kepada warga tersebut tetap diberikan di balai desa.
"Alhamdulillah saat ini tidak ada penambahan kasus baru. Tapi kami tetap melayani. Yang kemarin sudah diobati tapi belum sembuh tetap kami layani di balai desa nakesnya (tenaga kesehatan) sudah ready (siap). Untuk yang membutuhkan perawatan khusus dilayani di Puskesmas yang dibuka 24 jam," kata Retno.
Ia mengatakan bagi warga terdampak apabila hingga kini masih mengalami gangguan silakan menghubungi petugas atau tenaga kesehatan untuk penanganan lebih lanjut. Dicontohkan dia, misalnya obat sudah habis tapi kondisi belum ada perbaikan atau mungkin ada kasus baru.
"Kan yang namanya keracunan itu daya tahan tubuh manusia berbeda-beda. Ada yang langsung berhasil atau belum. Bagi yang belum ini silakan melapor," katanya.
Ia memastikan untuk penanganan kasus keracunan massal di Desa Karangturi itu ada tim khusus di Puskesmas Gantiwarno. Terkait penyebab keracunan massal, Retno mengatakan saat ini masih menunggu hasil uji laboratorium terhadap sampel makanan yang telah diambil beberapa hari lalu.
Sementara itu pada Kamis ini jajaran Dinas Sosial Provinsi Jawa Tengah mengirimkan bantuan sosial bagi warga terdampak keracunan massal tersebut.
Kasus keracunan dialami warga Desa Karangturi seusai menghadiri pementasan wayang kulit dalam acara halal bi halal yang digelar di RT 13, RW 4, Dukuh Bendungan, pada Sabtu malam, 12 April 2025. Satu orang warga meninggal dalam peristiwa itu.