Jangan Sampai Salah Treatment, Ini Perbedaan Kulit Bayi dan Orang Dewasa!

7 hours ago 2

CANTIKA.COM, Jakarta - Siapa di sini yang pernah dimarahi karena pegang bayi sembarangan tanpa membersihkan tangan? Tentunya, hal ini terjadi karena bayi umumnya memiliki kulit yang lebih sensitif dari orang dewasa.

Kulit bayi memerlukan perhatian khusus karena struktur dan fungsinya sangat berbeda jika dibandingkan kulit orang dewasa. Mengetahui perbedaan kulit bayi dengan orang dewasa akan membantu orang tua memilih perawatan yang tepat, mulai dari produk mandi hingga pelembap harian.

Dokter spesialis kulit, dr. Chandrawati, M. Biomed (AAM), mengungkapkan bahwa kulit bayi memiliki struktur yang sangat berbeda dibandingkan dengan kulit orang dewasa. Dalam keterangannya bersama Antara, ia menjabarkan secara lengkap lima aspek utama yang membedakan kulit bayi dengan kulit orang dewasa.

1. Ketebalan Kulit: Lapisannya Lebih Tipis dan Rentan

Pada bayi baru lahir, ketebalan kulit hanya sekitar 1–2 milimeter, atau hanya 40–60% dari ketebalan kulit orang dewasa. Lapisan epidermis dan dermis pada bayi belum berkembang sempurna sehingga lebih rapuh. Akibatnya, luka ringan atau gesekan baju pun bisa lebih mudah menyebabkan iritasi. Karena itulah, memilih pakaian berbahan lembut dan mandi menggunakan air hangat suam-suam kuku sangat dianjurkan untuk melindungi permukaan kulit yang tipis ini.

2. Kehilangan Air & Kelembapan: Tantangan Hidrasi Kulit Bayi

Sistem penguncian kelembapan (skin barrier) pada kulit bayi belum optimal. Struktur lipid antar sel kulit belum rapat, sehingga air mudah menguap dan menimbulkan kulit kering. Bayi yang kulitnya terlalu kering rentan terkena ruam popok, eksim, atau bahkan infeksi ringan. Untuk itu, gunakan pH-balanced cleanser berbusa lembut dan oleskan pelembap ringan (cream atau lotion non-komedogenik) segera setelah mandi untuk mengunci kelembapan alami kulit.

3. Proteksi Terhadap Zat Asing: Barier Kulit Belum Matang

Berbeda dengan orang dewasa, di mana lapisan pelindung kulit dapat menahan zat kimia, alergen, atau patogen sederhana, kulit bayi masih “membuka pintu” bagi partikel asing. Perubahan suhu ekstrem pun lebih mudah dirasakan. Pilih sabun dan sampo bayi yang bebas alkohol, paraben, dan pewangi sintetis. Selain itu, atur suhu ruangan antara 24–27 °C dan hindari paparan AC atau kipas angin langsung ke tubuh bayi agar sistem proteksi kulitnya tidak terganggu.

4. Produksi Melanin & Sensitivitas Sinar Matahari

Karena melanosit (sel pembentuk melanin) bayi bekerja jauh lebih sedikit, tingkat perlindungan alami terhadap sinar UV tergolong minimal. Jika si kecil diajak beraktivitas di luar ruangan, terutama pukul 10.00–14.00, pastikan kulit terlindung oleh pakaian lengan panjang, topi, serta tabir surya bayi dengan SPF minimal 30 yang telah lolos uji dermatologi. Ingat, paparan sinar matahari berlebih di masa bayi dapat meningkatkan risiko kerusakan sel kulit di kemudian hari.

5. Kelenjar Minyak & Keringat: Sistem Belum Optimal

Kelenjar sebasea (minyak) dan kelenjar keringat bayi belum berfungsi penuh. Kulit bayi cenderung lebih kering dan sulit menyesuaikan suhu lingkungan. Saat cuaca panas, bayi rentan mengalami ruam panas karena keringat yang menumpuk di lipatan kulit. Untuk mengurangi risiko tersebut, ganti popok secara rutin, hindari pakaian tebal di siang hari, dan gunakan bedak bayi non-talc untuk membantu menyerap kelebihan kelembapan pada lipatan tubuh.

Tips Merawat Kulit Bayi Berdasarkan Perbedaannya

  1. Pilih Produk Khusus Bayi

    • Formula bebas pewangi, alkohol, dan paraben.

    • Label “dermatologically tested” atau “hypoallergenic”.

  2. Ritual Mandi yang Tepat

    • Durasi 5–10 menit dengan air hangat (36–37 °C).

    • Sabun dan sampo lembut, cukup sekali sehari.

  3. Gunakan Pelembap Setelah Mandi

    • Oleskan krim atau lotion bayi saat kulit masih lembap.

    • Fokus pada area lipatan seperti leher, siku, dan lutut.

  4. Lindungi Dari Sinar Matahari

    • Pakaian pelindung, topi, kacamata bayi.

    • Sunscreen SPF 30+ yang diformulasikan khusus bayi.

  5. Kontrol Suhu & Kelembapan Ruangan

    • Humidifier untuk mencegah udara terlalu kering.

    • Ventilasi baik agar terhindar suhu ekstrem.


Memahami perbedaan kulit bayi dengan orang dewasa adalah kunci agar perawatan kulit si kecil lebih efektif. Faktor ketebalan kulit, kadar kelembapan, kemampuan proteksi, serta fungsi melanin dan kelenjar bermanfaat menentukan produk dan kebiasaan perawatan yang tepat. Dengan menerapkan tips di atas, dari pilihan sabun hingga proteksi matahari, kamu juga dapat menjaga kulit bayi tetap sehat, nyaman, dan terlindungi sejak hari pertama. (CND)

Pilihan Editor: Cerita Jennifer Bachdim, Ibu Empat Anak yang Tetap Semangat Workout

ANTARA

Halo Sahabat Cantika, Yuk Update Informasi dan Inspirasi Perempuan di Telegram Cantika

Read Entire Article
Bogor View | Pro Banten | | |