TEMPO.CO, Jakarta - Film animasi The King of Kings dirilis di Amerika Serikat pada 11 April 2025 menjelang perayaan Paskah. Mengusung tema keagamaan yang berfokus pada kisah hidup Yesus Kristus, film ini menjadi salah satu tayangan layar lebar bertema Kristen yang hadir di tengah perkembangan industri animasi kontemporer.
Disutradarai dan ditulis oleh Seong-ho Jang, film animasi ini merupakan adaptasi bebas dari buku anak-anak The Life of Our Lord karya Charles Dickens.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Dirilis oleh Angel Studios, The King of Kings dipasarkan sebagai film keluarga dengan pendekatan naratif yang menggabungkan elemen sejarah, imajinasi anak-anak, dan pesan-pesan spiritual. Hingga pertengahan April 2025, film ini tercatat telah meraih pendapatan box office sebesar 28 juta dolar Amerika Serikat.
Alur Cerita The King of Kings
The King of Kings mengisahkan upaya Charles Dickens dalam mendekatkan anaknya, Walter, pada kisah-kisah yang bersifat moral dan spiritual. Film dibuka dengan adegan ketika Dickens hendak membacakan karya terkenalnya A Christmas Carol di atas panggung.
Namun, upaya tersebut terganggu oleh tingkah Walter yang sedang bermain peran sebagai Raja Arthur di balik panggung, dibantu oleh seekor kucing gemuk bernama Willa.
Alih-alih menghukum, sang istri, Catherine, menyarankan agar Dickens mengenalkan Walter pada kisah lain tentang seorang raja yang disebut lebih agung dari Arthur, yakni Yesus, yang dalam tradisi Kristen dikenal sebagai "Raja dari segala raja". Walter awalnya skeptis, tetapi setuju untuk mendengarkan kisah tersebut, dengan syarat ia boleh berhenti kapan saja bila merasa bosan.
Namun seiring kisah Yesus diceritakan, Walter perlahan-lahan terlibat secara emosional. Ia membayangkan dirinya ikut serta dalam perjalanan hidup Yesus bersama para murid-Nya. Mulai dari kelahiran di Betlehem, pelayanan di tanah Yudea, pengkhianatan dan penyaliban, hingga kebangkitan, semuanya dikisahkan melalui perspektif imajinatif Walter yang juga melibatkan Willa, si kucing, sebagai teman seperjalanan.
Dalam salah satu adegan klimaks, Walter merasa seperti tenggelam ke dasar laut, mirip dengan kisah Petrus dalam Alkitab yang sempat berjalan di atas air. Dalam kondisi itu, ia memohon agar Yesus Kristus menyelamatkannya.
Sosok Yesus muncul dan menarik Walter keluar dari air, sebelum akhirnya menggantikan posisinya dan menghilang, meninggalkan sebuah salib besar. Walter kemudian menyaksikan kebangkitan Yesus dan memahami makna pengorbanan serta kasih-Nya.
Cerita diakhiri dengan keputusan Charles Dickens untuk menuliskan kisah tersebut bagi anak-anaknya. Film menutup dengan kutipan Injil Yohanes 14:6: “Akulah jalan dan kebenaran dan hidup. Tidak seorang pun datang kepada Bapa kalau tidak melalui Aku.”
Ulasan terhadap The King of Kings cenderung beragam. Situs Rotten Tomatoes mencatat 65 persen ulasan dari 51 kritikus bersifat positif, dengan skor rata-rata 6 dari 10. Sementara itu, Metacritic memberi skor 42 dari 100, mengindikasikan respons "bercampur atau rata-rata".