DPRD Dukung Pramono Anung Bongkar Tiang Monorel Terbengkalai di Jakarta

3 hours ago 2

TEMPO.CO, Jakarta - Gubernur Jakarta Pramono Anung Wibowo berniat membongkar tiang monorel terbengkalai di sepanjang Jalan H.R. Rasuna Said, Jakarta Selatan dan Jalan Asia Afrika, Jakarta Pusat. Langkah tersebut mendapat dukungan dari Dewan Perwakilan Rakyat Daerah atau DPRD Jakarta.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Sekretaris Fraksi Partai Keadilan Sejahtera DPRD Jakarta Taufik Zoelkifli menilai keberadaan tiang-tiang itu mempersempit ruang lalu lintas. Selain itu, dia menilai peninggalan proyek monorel terbengkalai itu juga mengganggu pemandangan kota. "Saya mendukung kalau membenahi tiang-tiang monorel yang mengganggu estetika dan lalu lintas di jalan itu," kata Taufik dalam keterangan tertulis pada Kamis, 22 Mei 2025.

Saat ini, kata Taufik, Jakarta sudah tidak lagi memerlukan tiang-tiang tersebut. Sebab, sudah ada sistem transportasi massal lain seperti Transjakarta, LRT, dan MRT. "Jika proyek monorel memang sudah tidak dilanjutkan, maka infrastruktur yang ada sebaiknya dikembalikan ke fungsi semula," ucap dia.

Sementara itu, Sekretaris Fraksi Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan DPRD Jakarta Dwi Rio Sambodo mengatakan bangunan mangkrak, seperti tiang monorel, harus dibongkar jika tidak memiliki nilai ekonomis. "Namun harus diikutkan stakeholder lain untuk mengubah fungsi yang baru agar penertiban berlangsung dalam satu tarikan nafas program," ucap dia.

Rio juga menyoroti biaya dari rencana pembongkaran tersebut. Dia menyarankan agar pemerintah dapat memanfaatkan sebagian area tiang monorel untuk mendukung pendapatan daerah. "Dikarenakan pembongkaran membutuhkan biaya yang tidak sedikit, di area tertentu malah bisa menambah pendapatan daerah dengan memasang media ruang reklame yang diredesain menambah keasrian kota," kata Rio.

Gubernur Pramono sebelumnya menyampaikan ingin menyelesaikan permasalahan tiang-tiang proyek monorel yang saat ini terbengkalai. Menurut Pramono, keberadaan tiang-tiang tersebut mengganggu estetika ibu kota. 

"Bagi Pemerintah Jakarta ini sangat mengganggu. Maka bukan monorel-nya yang dilanjutkan, tetapi tiang-tiang yang tidak berfungsi itu akan diapakan? Apakah dibersihkan? Apakah dibuat apa? Tentunya harus ada keputusan untuk itu," kata Pramono dalam keterangan tertulis pada Selasa, 20 Mei 2025.

Pramono mengatakan proyek monorel terhenti karena adanya persoalan hukum antara kontraktor dan pihak-pihak yang terlibat pembangunan tersebut. Meski proyek monorel telah digantikan dengan LRT, kata dia, tiang-tiang bekasnya masih berdiri kokoh dan tidak berfungsi.

Read Entire Article
Bogor View | Pro Banten | | |