Blake Lively Sebut Investigasi Wayfarer Studios sebagai Sandiwara

5 hours ago 2

TEMPO.CO, Jakarta - Aktris asal Amerika Serikat Blake Lively mengecam investigasi yang dilakukan perusahaan produksi Wayfarer Studios terkait dugaan pelecehan seksual yang ia alami di lokasi syuting film It Ends with Us. Dalam surat yang diajukan ke Hakim Federal Lewis J. Liman pada Senin, 19 Mei 2025, tim hukum Lively menyebut penyelidikan tersebut sebagai sandiwara.

Pilihan Editor: Kru Film Tuduh Blake Lively Coba Rebut Kendali Justin Baldoni

Wayfarer menahan dokumen dan rekaman saksi terkait penyelidikan yang mereka klaim bersifat ‘netral’ atas dugaan pelecehan dan pembalasan terhadap Ny. Lively,” tulis pengacara Esra Hudson dalam surat kepada hakim, dilansir dari Deadline.

Ia menyatakan bahwa Wayfarer enggan menyerahkan dokumen dan rekaman terkait dengan alasan perlindungan hubungan antara pengacara dan klien serta klaim sebagai bagian dari produk kerja hukum. Hudson juga menilai bahwa langkah provokatif tim hukum Justin Baldoni di media kemungkinan dilakukan karena mereka menyadari akan segera menghadapi permohonan sanksi atas gugatan-gugatan yang dinilai sembrono dan tidak berdasar di pengadilan federal.

Tudingan Penyalahgunaan Investigasi

Pada hari yang sama, tim hukum Lively mengajukan permohonan tertulis agar Wayfarer menyerahkan seluruh dokumen terkait penyelidikan tersebut. “Tampaknya Wayfarer berlindung di balik ‘penyelidikan’ ini untuk melakukan proses temuan secara diam-diam dan menghindari pengawasan,” kata juru bicara Lively dalam pernyataan kepada US Weekly.

Lively menuding bahwa sejak ia menyampaikan kekhawatiran secara pribadi pada Mei 2023, Wayfarer mengabaikan kewajiban hukum untuk menyelidiki. Namun kini, di tengah gugatan senilai USD 400 juta dolar atau sekitar Rp 6,5 triliun yang dilayangkan studio terhadap dirinya, mereka justru mengklaim tengah melakukan investigasi secara netral.

Pernyataan tersebut serupa dengan isi surat yang disampaikan ke pengadilan pada hari yang sama. “Apakah ada yang benar-benar percaya bahwa Wayfarer sedang menyelidiki tempat kerja lokasi syuting yang bahkan sudah tidak ada lagi?” tulis perwakilan Lively dalam pernyataan hari Senin itu.

Laporan Awal Blake Lively dan Bantahan Justin Baldoni

Lively pertama kali mengajukan gugatan pada Desember 2024. Dalam dokumen itu, ia menuduh Justin Baldoni—sutradara dan lawan mainnya di film tersebut melakukan pelecehan seksual dan menciptakan lingkungan kerja yang tidak bersahabat. Ia menyebut Baldoni pernah membicarakan kehidupan seksnya, termasuk kecanduan pornografi, di hadapannya selama proses produksi.

Lively juga mengaku menerima komentar merendahkan dan bernada seksual dari Baldoni. Semua tuduhan tersebut telah dibantah keras oleh Baldoni. Selain menuntut transparansi investigasi, Lively juga mengajukan permohonan sanksi berdasarkan Aturan 11 kepada pengadilan federal. Permohonan ini ditujukan kepada pendiri Wayfarer Foundation Steve Sarowitz, rekan produser Jamey Heath, serta dua humas film, Melissa Nathan dan Jennifer Abel.

Permohonan sanksi tersebut menyebut bahwa “Tuduhan terhadap Ny. Lively tidak memiliki dasar hukum maupun fakta yang masuk akal, dan jelas diajukan untuk tujuan yang tidak semestinya.” Salah satu contohnya adalah tuduhan dari tim hukum Baldoni bahwa Lively mengancam Taylor Swift dalam rangkaian kasus ini.

US WEEKLY | DEADLINE

Pilihan Editor: Blake Lively Tuding Justin Baldoni Salahgunakan Hukum untuk Bungkam Korban Pelecehan Seksual

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Read Entire Article
Bogor View | Pro Banten | | |