Agenda Vatikan Setelah Pemakaman Paus Fransiskus

4 hours ago 2

TEMPO.CO, Jakarta - Setelah kematian Paus Fransiskus, takhta kepausan dipegang sementara oleh Kardinal Kevin Farrell sebagai Ketua Dewan Kardinal. Namun, pascapemakaman Paus Fransiskus, kepemimpinan umat agama Katolik masuk ke dalam kekosongan atau masa Sede Vacante atau kekosongan takhta.

Periode ini adalah keadaan saat urusan administratif akan diatur oleh Camerlengo dengan Kolegi Kardinal. Pengelolaan administrasi ini ditandai dengan pengancuran Cincin Nelayan dan segel timah yang menjadi simbol otoritas kepausan seperti yang diuraikan dalam laman vaticannews.

Nantinya, setelah pemakaman sudah dilakukan, gereja Katolik dan Vatikan akan masuk ke dalam periode novemdiales. Ini adalah 9 hari yang menunjukkan masa perkabungan atas kematian pemimpin agama ini diiringi dengan misa dan doa setiap harinya. 

Nantinya, misa akan diadakan setiap hari dengan pemimpin misa dari kardinal yang berbeda-beda pula. Misa dan doa ini akan berisi doa keselamatan abadi jiwa sang Paus dan meminta bimbingan Roh Kudus untuk memberikan pemimpin baru yang tepat.

Doa dan misa ini juga menjadi bentuk tugas gereja untuk menyatukan umatnya. Tradisi ini untuk mendorong umat agar selalu bisa berefleksi dan berserah kepada Tuhan. Oleh karena itu, refleksi umat ini juga akan membuat semua agenda vatikan dimundur, termasuk penyepakatan dokumen resi sampai pertemuan politik. 

Selain melakukan misa untuk menunjukkan perkabungan, pihak Vatikan juga akan menyiapkan Konklaf, sebauh acar pemilihan paus baru. Nantinya, semua kardinal yang berusia di bawah 80 tahun akan diwajibkan untuk datang ke Roma. Perisapan ini kiranya memakan waktu selama 15 hingga 20 hari setelah wafatnya paus. 

Mereka semua akan melakukan karantina spiritual, menjalankan kewajiban doa intensif untuk mendapatkan ilham dari Roh Kudus sampai hari pemungutan suara. Pihak vatikan akan melakukan penyegelan Kapel Sistina yang digunakan untuk melakukan pemilihan. 

Penyegelan ini bukan hanya pemberkatan secara spiritual saja, melainkan penyegelan secara teknologi dan fisik pula. Dimaksudkan untuk mencegah adanya komunikasi antara kandidat paus baru dengan pihak luar. Sesuai dengan sumpah yang disampaikan oleh setiap kardinal sebelum masuk ke dalam Kapel Sistina. Melalui sumpah ini, mereka berjanji untuk menjaga kerahasiaan mutlak mengenai segala sesuatu yang berkaitan dengan pemilihan Paus Roma dan untuk menahan diri dari mendukung setiap upaya campur tangan eksternal dalam pemilihan.

Semua kardinal akan memilih kandidat dan dinyatakan menang jika bisa mengantongi suara sebanyak 2/3 dari jumlah pemberi suara. Pelaksanaan konklaf berlangsung selama 2 sampai 5 hari dan harus terlepas dari segala tekanan politik dan media.

Jika hasil suara sudah muncul dan sesuai dengan syarat, pihak Vatikan akan memberikan tanda berupa asap putih dari cerobong kapel yang menandakan "Habermus Papam", seorang paus telah terpilih. Jika tidak mendapatkan 2/3 suara, maka asap hitamlah yang akan dikeluarkan dan akan dilakukan pemilihan lagi. 

Nantinya, paus baru akan mengucapkan sumpah setia sebagai seorang pemimpin umat Katolik. Ia harus berkomitmen, jika terpilih, untuk dengan setia memenuhi Munus Petrinum sebagai Pendeta Gereja Universal. 

Pilihan Editor: Momen-momen Menarik Saat Pemakaman Paus Fransiskus

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Read Entire Article
Bogor View | Pro Banten | | |