3 Bulan Blokade, Israel Hanya Akan Izinkan 9 Truk Bantuan Masuk Gaza

6 hours ago 3

TEMPO.CO, Jakarta - Setelah hampir 80 hari atau 3 bulan blokade total yang melumpuhkan bantuan kemanusiaan termasuk makanan dan obat-obatan, Israel hanya akan mengizinkan sembilan truk bantuan untuk 2,4 juta penduduk Palestina di Gaza, kata media Israel pada Senin 19 Mei 2025.

"Sembilan truk yang membawa bantuan kemanusiaan, termasuk makanan bayi, akan memasuki Gaza melalui Israel dalam beberapa jam mendatang," Ghassan Alian, yang mengepalai Kantor Koordinasi Kegiatan Pemerintah di Wilayah (COGAT) milik tentara Israel, mengatakan kepada Radio Angkatan Darat seperti dilansir Anadolu.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Radio tersebut mengatakan truk bantuan akan mencapai gudang-gudang organisasi internasional, yang akan mendistribusikannya kepada warga Palestina.

Israel telah menutup semua penyeberangan ke Gaza untuk bantuan makanan, medis, dan kemanusiaan sejak 2 Maret. Ini memperdalam krisis kemanusiaan yang sudah parah di daerah kantong itu, menurut laporan pemerintah, hak asasi manusia, dan internasional.

Hampir 2,4 juta warga Palestina di daerah kantong itu hidup sepenuhnya bergantung pada bantuan kemanusiaan, menurut data Bank Dunia.

Kantor Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu mengatakan pada Ahad bahwa Tel Aviv akan mengizinkan masuknya “sejumlah besar makanan pokok” bagi penduduk Gaza “untuk mencegah munculnya krisis kelaparan.”

Ia mengatakan bahwa kelaparan “dapat membahayakan kelanjutan Operasi Gideon's Chariot,” mengacu pada fase baru serangan darat Israel di Gaza utara dan selatan.

Netanyahu mengatakan mengizinkan sejumlah bantuan masuk akan memungkinkan Israel untuk memperluas operasi militer barunya, yang dimulai Sabtu.

Lembaga penyiaran publik Israel, KAN, mengutip seorang pejabat Israel yang tidak disebutkan namanya, mengatakan tindakan tersebut bersifat sementara dan diperkirakan akan berlangsung sekitar satu minggu.

Ini sambil menunggu pembentukan penuh pusat-pusat distribusi bantuan -- sebagian besar di Gaza selatan dan diawasi oleh militer Israel dan dijalankan oleh kontraktor keamanan AS. Namun, program ini menuai kecaman baik dari PBB maupun organisasi kemanusiaan internasional karena tidak sesuai dengan prinsip bantuan kemanusiaan.

Seperti dilansir NBC News, Israel memulai serangan — yang terbesar sejak gencatan senjata pada Maret — dengan tujuan merebut Gaza dan menggusur ratusan ribu warga Palestina.

Israel menekan Hamas untuk menyetujui gencatan senjata sementara yang akan membebaskan para sandera dari Gaza, tetapi menolak mengakhiri perang. Hamas mengatakan pihaknya menginginkan penarikan penuh pasukan Israel dan jalan untuk mengakhiri perang sebagai bagian dari kesepakatan apa pun.

Beberapa hari sebelum melanjutkan perang pada Maret, Israel menghentikan semua pasokan makanan, obat-obatan, dan pasokan lainnya ke Gaza. Blokade tersebut kini telah berlangsung selama tiga bulan, dengan para pakar keamanan pangan global memperingatkan akan terjadinya kelaparan di wilayah yang berpenduduk lebih dari 2 juta orang tersebut.

Kekecewaan di Israel telah meningkat. Sejumlah kecil warga Israel menolak untuk mengikuti dinas militer, bahkan berisiko dipenjara. Warga Israel lainnya telah memajang foto-foto anak-anak Palestina yang tewas di Gaza selama unjuk rasa mingguan menuntut kesepakatan untuk membebaskan semua sandera dan mengakhiri perang.

Perang di Gaza dimulai pada 7 Oktober 2023, ketika militan yang dipimpin Hamas menyerang Israel selatan, menewaskan 1.200 orang dan menculik 251 lainnya. Serangan balasan Israel telah menewaskan lebih dari 53.300 warga Palestina, banyak di antaranya adalah wanita dan anak-anak, menurut Kementerian Kesehatan Gaza.

Pengadilan Kriminal Internasional (ICC) mengeluarkan surat perintah penangkapan November lalu untuk Netanyahu dan mantan Menteri Pertahanannya Yoav Gallant atas kejahatan perang dan kejahatan terhadap kemanusiaan di Gaza.

Israel juga menghadapi kasus genosida di Mahkamah Internasional (ICJ) atas perangnya di daerah kantong tersebut.

Read Entire Article
Bogor View | Pro Banten | | |