10 Serikat Ojol bakal Unjuk Rasa di Kemenhub Siang Ini, Ada Seruan Off Bid Massal

6 hours ago 4

TEMPO.CO, Jakarta - Sebanyak 10 serikat pengemudi ojek online (ojol) bakal menyambangi kantor Kementerian Perhubungan pada Selasa siang, 20 Mei 2025, untuk berunjuk rasa. Massa unjuk rasa ini diprediksi mencapai ribuan orang yang terdiri dari pengemudi ojol dari pelbagai aplikasi.

Adapun 10 serikat itu, terdiri dari Serikat Pekerja Angkutan Indonesia (SPAI), Serikat Demokrasi Pengemudi Indonesia (SDPI), Serikat Pengemudi Angkutan Roda Dua (Serdadu), Serikat Pengemudi Transportasi Indonesia (Sepeta), Serikat Pekerja Bersatu Maluku Nusantara (SPBMN), Serikat Pekerja Dirgantara Digital dan Transportasi (SPDT), Serikat Transportasi Indonesia (STI), Serikat Pengemudi Daring (SPEED), Serikat Pengemudi Platform Daring (SPPD), Serikat Pengemudi Online Indonesia (SePOI).

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Ketua SPAI Lily Pujiati mengatakan demonstrasi ini membawa sejumlah tuntutan, di antaranya ingin pengemudi ojol mendapat payung hukum dalam bekerja dan pemenuhan jaminan sosial kepada mereka. "Ada sekitar 2.000 sampai 3.000 massa," kata Lily kepada Tempo, Senin, 19 Mei 2025.

Lily menyebut, aksi unjuk rasa ini akan dimulai pada pukul 12.00 WIB di Jakarta. Sedangkan pengemudi ojol di daerah luar Jakarta disebut akan mematikan aplikasi mereka atau off bid massal, sebagai bagian dari agenda demonstrasi itu. "Serentak secara nasional," ucap Lily.

Menurut Lily, unjuk rasa pengemudi ojol itu tak hanya berlangsung di Jakarta. Namun juga terjadi di beberapa kota besar seperti Surabaya, Yogyakarta, Semarang, Solo, Bandung, Sukabumi, Lampung, Medan, Palembang, hingga Dumai. "Kami pengemudi ojol semakin tertindas di bawah status mitra yang diatur perusahaan platform," kata Lily.

Merespons demonstrasi itu, Chief of Public Affairs Grab Indonesia Tirza Munusamy menyebut tidak ada kebijakan dari perusahaannya untuk menghalang-halangi aksi unjuk rasa. Dia menyebut bahwa setiap warga negara berhak menyampaikan pendapatnya dengan cara demonstrasi.

Grab Indonesia juga sudah menyiapkan sejumlah mitigasi untuk menghindari gangguan layanan akibat seruan penonaktifan aplikasi itu, supaya customer ojol bisa tetap mendapatkan layanan mereka. “Kami menghargai hak itu. Kami sudah mengupayakan besok layanan dan operasional tetap berjalan dengan normal,” kata Tirza dalam agenda diskusi di Pakubuwono, Jakarta Selatan, Senin, 19 Mei 2025.

Tirza menyadari akan ada keterlambatan dan kendala karena seruan penonaktifan aplikasi ini. Dia meminta maaf kepada pengguna aplikasi Grab atas risiko keterlambatan saat memesan ojol pada saat demonstrasi terjadi. “Kalau ada keterlambatan akan datang pemberitahuan. Kalau di-cancel, akan dialokasikan ulang secara otomatis,” ucap Tirza.

Senada, PT GoTo Gojek Tokopedia Tbk. memastikan operasional Gojek tetap berjalan normal, meskipun ada demonstrasi dan seruan matikan aplikasi secara massal itu. Chief of Public Policy & Government Relations GoTo, Ade Mulya, mengklaim, mereka berkomitmen untuk menjaga ekosistem yang aman, nyaman, dan produktif bagi seluruh pihak, baik pengemudi maupun pelanggan.

Dia menyatakan, Gojek berkomitmen untuk menjaga ekosistem yang aman, nyaman, dan produktif bagi seluruh pihak, baik mitra pengemudi maupun pelanggan. "Terkait informasi yang beredar mengenai potensi terganggunya layanan akibat rencana aksi demonstrasi pada 20 Mei 2025, kami menegaskan operasional Gojek tetap berjalan normal, dan pelanggan tetap dapat menggunakan layanan kami seperti biasa," kata dia dalam keterangan tertulis, Senin, 19 Mei 2025.

Annisa Febiola, berkontribusi dalam penulisan artikel ini.
Read Entire Article
Bogor View | Pro Banten | | |