TEMPO.CO, Jakarta - Xiaomi berencana menggelontorkan dana sebesar 50 miliar yuan atau sekitar Rp 110 triliun dalam jangka waktu sepuluh tahun ke depan untuk pengembangan chip ponsel pintar kelas atas. Hal ini diumumkan oleh pendiri Xiaomi, Lei Jun, dalam unggahan di media sosial WeChat pada 18 Mei lalu, seiring peringatan 15 tahun berdirinya perusahaan.
“Chip adalah jalur inti utama bagi Xiaomi untuk menembus teknologi mutakhir, jadi kami pasti akan berjuang sekuat tenaga,” tulis Lei, dikutip dari laporan Taipei Times, Rabu, 28 Mei 2025.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Menurut Lei, rencana investasi jangka panjang ini menjadi bagian dari upaya Xiaomi untuk memperkuat posisinya di industri semikonduktor, sekaligus mengurangi ketergantungan terhadap pemasok asing di tengah persaingan teknologi global yang semakin memanas.
Xiaomi mulai memasuki pasar chip pada 2017 dengan merilis chip internal pertamanya, Surge S1. Namun, proyek tersebut terhenti akibat kendala teknis dan keterbatasan dana. Setelah itu, perusahaan mengalihkan fokusnya pada pengembangan komponen lain serta ekspansi ke sektor kendaraan listrik. Menanggapi pengalaman tersebut, Lei menyatakan, “Itu bukan ‘sejarah kelam’ kami. Itu adalah jalan yang telah kami lalui.”
Sejak 2021, Xiaomi telah mengalokasikan 13,5 miliar yuan untuk riset dan pengembangan chip, dengan melibatkan lebih dari 2.500 karyawan dalam tim khusus.
Langkah strategis ini dilakukan di tengah meningkatnya ketegangan antara Cina dan Amerika Serikat dalam sektor teknologi, khususnya terkait akses terhadap komponen semikonduktor mutakhir. Sejumlah perusahaan Tiongkok kini berlomba mengembangkan teknologi chip sendiri demi kemandirian teknologi nasional.
“Xiaomi selalu memiliki ‘chip dream’,” tulis Lei. “Saya dengan sungguh-sungguh meminta semua pihak untuk memberi kami lebih banyak waktu dan kesabaran untuk mendukung eksplorasi kami yang berkelanjutan di jalan ini.”
Terbaru, Xiaomi secara resmi telah merilis chip seluler 3 nanometer pertama yang dikembangkan sendiri, Xring O1, di Beijing. Chip tersebut memiliki CPU 10 inti dan GPU 16 inti untuk memberikan pengalaman pengguna yang lebih baik. Para ahli mengatakan chip Xring O1 menandai terobosan besar dalam pengembangan dan kemampuan desain chip Xiaomi.
Chip tersebut telah memasuki produksi massal dan telah diintegrasikan ke dalam produk unggulan terbaru perusahaan tersebut —ponsel pintar Xiaomi 15S Pro dan tablet Xiaomi Pad 7 Ultra.