Tumbuh Kembang Anak Bukan Hanya Minum Susu

2 days ago 7

TEMPO.CO, Jakarta - Kepala Badan Gizi Nasional (BGN) Dadan Hindayana membagikan pengalamannya perihal pentingnya minum susu dalam mendukung pertumbuhan anak. Dia mencontohkan dua anak laki-lakinya yang masing-masing memiliki tinggi badan 181 cm dan 185 cm berkat pola konsumsi susu yang rutin sejak kecil hingga dua liter per hari.

“Jadi tinggi badan bukan cuma masalah genetik, tapi juga asupan gizi yang cukup dan seimbang,” ujar Dadan saat peluncuran pembangunan 1.000 Satuan Pelayanan Pemenuhan Gizi (SPPG) di Bangkalan, Rabu 28 Mei 2025. 

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Dadan turut menjelaskan, masa krusial dalam pertumbuhan anak berada pada 1.000 hari pertama kehidupan serta masa remaja yang bila tak diintervensi dengan gizi memadai  akan membatasi tinggi anak hanya di kisaran 160–165 cm. Selain itu, Dadan mengungkap fakta bahwa sekitar 60 persen anak Indonesia tidak memiliki akses makanan bergizi dan jarang mengonsumsi susu karena keterbatasan ekonomi. 

Kesehatan pencernaan turut memainkan peran kunci dalam mencapai tumbuh kembang anak yang optimal. Hal itu karena sekitar 70 persen dari sistem kekebalan tubuh anak dipengaruhi oleh kesehatan pencernaan. Ahli Gizi Esti Nurwanti mengatakan pencernaan yang sehat berarti penyerapan gizi makro dan mikro yang baik menjadi lebih efisien dan sebaliknya jika pencernaan tidak optimal, penyerapan nutrisi menjadi terganggu sehingga mempengaruhi kesehatan dan pertumbuhan anak.

“Kalau zat gizi makro yang kita tahu yaitu protein, karbohidrat, lemak, dan zat gizi mikro vitamin dan mineral. Kalau pencernaannya tidak sehat itu semua tidak terserap dengan baik, jadi boro-boro bisa meningkatkan kesehatan, tinggi yang optimal, berat badan sesuai dengan usianya kalo pencernaan tidak baik,” kata Esti saat peluncuran susu pertumbuhan anak HeathyWay Kids di Hotel JW Marriot, Jakarta, seperti dikutip dari Antara, Senin, 19 Februari 2024.

Menurut ahli gizi lulusan Universitas Gajah Mada tersebut, penting bagi orang tua untuk memilih produk yang diperkaya dengan zat gizi baik yang mendukung kesehatan pencernaan anak serta memperkuat daya tahan tubuh anak terhadap penyakit. 

Selain asupan gizi dan kesehatan pencernaan, tidur yang cukup turut mempengaruhi tinggi badan anak. Menurut spesialis nutrisi dan penyakit metabolik Damayanti R. Sjarif, hormon pertumbuhan diproduksi paling tinggi pada pukul 23.00 hingga 02.00 pagi dan dapat muncul dengan optimal bila anak tidur dengan nyenyak karena tubuh anak memproduksi growth hormone yang berperan dalam pertumbuhan, membangun massa otot dan meregenerasi sel maupun jaringan tubuh yang rusak.

Oleh sebab itu, tidur diatas jam 23.00 malam bagi anak - anak menurut Damayanti berpotensi menghambat hormon pertumbuhan untuk keluar bahkan dapat memicu berbagai penyakit serius seperti growth hormone deficiency atau kekurangan hormon pertumbuhan. 

Tak hanya itu, dilansir dari um-surabaya.ac.id, waktu tidur yang cukup untuk anak - anak umumnya sekitar 10 - 13 jam per harinya. Bila anak kurang tidur maupun begadang dapat menimbulkan berbagai efek berbahaya untuk tubuh seperti obesitas, sistem metabolisme tubuh terganggu, hingga terganggunya fungsi otak. 

Dengan memperhatikan pentingnya asupan gizi, kesehatan pencernaan anak hingga waktu tidurnya, dapat membantu anak tumbuh dan berkembang dengan optimal. Dukungan terhadap penerapan yang tepat dapat menjadi langkah penting dalam menjaga kesehatan anak dan memastikan bahwa mereka dapat menyerap nutrisi yang dibutuhkan untuk tumbuh kembang yang baik.

Melinda Kusuma Ningrum berkontribusi dalam artikel ini.

Pilihan Editor: Kepala BPOM: Kalau MBG Kami Ambil Alih, Ada yang Tersinggung

Read Entire Article
Bogor View | Pro Banten | | |