TEMPO.CO, Jakarta - Survei Indonesia Political Opinion (IPO) menunjukkan 81 persen responden mengaku puas dengan kinerja Presiden Prabowo Subianto.
“Hanya 19 persen persepsi publik yang menyatakan tidak puas dengan kinerja Presiden Prabowo Subianto,” kata Direktur Eksekutif IPO Dedi Kurnia Syah dalam rilis hasil survei yang diterima Tempo pada Sabtu, 31 Mei 2025.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Dedi merincikan, responden yang menyatakan sangat puas dengan kinerja Prabowo sebanyak 13 persen, puas sebanyak 46 persen, cukup puas 22 persen, tidak puas 15 persen, dan sangat tidak puas 4 persen.
Alasan ketidakpuasan itu, kata Dedi, beragam. Dominasi alasan tidak puas mencakup kondisi ekonomi sulit sebanyak 28,5 persen; harga sembako mahal 16 persen; dan minimnya lapangan pekerjaan 13,3 persen.
Sementara itu, alasan kepuasan responden atas kinerja Prabowo juga bervariasi. Alasan bahwa Prabowo tegas dan berwibawa tercatat sebanyak 19,5 persen; diikuti oleh mendukung pemberantasan korupsi 16,7 persen; dan berpengalaman di pemerintahan 11,5 persen.
Adapun 90 persen responden percaya Presiden Prabowo mampu memimpin negara lebih baik. Rinciannya, 19 persen responden sangat percaya, 71 persen percaya, enam persen tidak percaya, dua persen sangat tidak percaya, dan dua persen sisanya tidak tahu/tidak jawab. “Tingkat optimisme pada Presiden Prabowo Subianto sangat tinggi,“ tutur Dedi.
Dia mengatakan kondisi itu menandai soliditas di tingkat masyarakat cukup tinggi, sehingga dapat menciptakan kondusifitas kebijakan yang dibuat oleh pemerintah.
Survei IPO melibatkan 1.200 responden yang tersebar secara proporsional. Penarikan sampel menggunakan teknik stratified multistage random sampling atau pengambilan sampel bertingkat. IPO menyatakan menyatakan tingkat kesalahan atau margin of error survei kurang lebih 2,9 persen, dengan tingkat akurasi data 95 persen. Periode survei adalah 22-28 Mei 2025.
IPO terlebih dahulu menentukan primary sampling unit pada sejumlah kelurahan/desa untuk menjadi sampel. Pada setiap kelurahan/desa akan dipilih secara acak, dengan menggunakan random kish grid paper, sebanyak lima rukun tetangga. Lalu pada setiap RT dipilih dua keluarga, dan setiap keluarga akan dipilih satu responden yang memenuhi syarat, yakni berusia minimal 17 tahun atau sudah menikah.
Pemilihan dilakukan secara acak dengan pembagian responden laki-laki dan perempuan pada pembagian 50:50. Pada tiap-tiap proses, kata IPO, pemilihan selalu menggunakan alat bantu berupa lembar acak, sehingga surveyor tidak dapat memilih responden secara subyektif/purposif.