Soal Pertemuan Megawati dan Gibran, Golkar: Baik Buat Negara

1 day ago 8

TEMPO.CO, Jakarta - Partai Golkar menyambut baik pertemuan mantan Presiden Megawati Soekarnoputri dengan Wakil Presiden Gibran Rakabuming Raka. Keduanya berinteraksi saat menghadiri peringatan Hari Lahir Pancasila pada 2 Juni lalu.

Sekretaris Jenderal Partai Golkar Sarmuji menilai pertemuan Gibran dan Megawati memiliki manfaat tersendiri. "Mau pertemuan fisik, mau pertemuan apa saja, itu baik buat negara," ujar Sarmuji di Kompleks Parlemen, Jakarta, pada Rabu, 4 Juni 2025. 

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Alasannya, Sarmuji menyebut Gibran bisa belajar bagaimana menghadapi Megawati yang lebih senior dalam memimpin negara. Hal itu juga berlaku sebaliknya. "Mungkin Bu Mega juga punya kesempatan untuk menasihati Mas Gibran," tutur Sarmuji. 

Ia pun berharap pertemuan Megawati dan Gibran terus berlanjut agar kembali terajut keakraban di antara keduanya. "Mudah-mudahan sering ketemu." 

Sebelumnya Ketua Majelis Permusyawaratan Rakyat Ahmad Muzani mengungkap bahwa Megawati sempat berinteraksi dengan Gibran aat menghadiri upacara Hari Lahir Pancasila di Gedung Pancasila, Jakarta Pusat, Senin, 2 Juni 2025. 

Muzani bercerita, suasana pertemuan di antara Presiden Prabowo, Wakil Presiden Gibran Rakabuming dengan Presiden ke-5 Megawati Soekarnoputri berlangsung akrab saat berada di ruang tunggu.

Di dalam ruang tersebut ada Presiden Prabowo, Megawati, Gibran, mantan Wapres Try Sutrisno, mantan Wapres Jusuf Kalla, Menteri Sekretaris Negara Prasetyo Hadi, dan Menteri Luar Negeri Sugiono, serta Muzani sendiri. Bahkan, kata Muzani, Megawati dan Gibran sempat mengobrol.

“Iya (sempat ngobrol), bertanya, menanyakan kesehatan Ibu, segala macam,” kata Muzani.

Diketahui hubungan Megawati dengan Gibran dan ayahnya, Joko Widodo, sempat renggang sejak pemilihan presiden 2024. Dewan Pimpinan Pusat PDI Perjuangan resmi memecat Jokowi, Gibran Rakabuming Raka, dan Bobby Nasution dari keanggotaan partai karena berbeda haluan politik dalam Pilpres 2024 hingga Pilkada 2024.

Surat pemecatan ini merupakan rekomendasi yang dihasilkan Rapat Permusyawaratan Majelis Komite Etik dan Disiplin Partai tertanggal 11 Oktober 2024.

“DPP PDI Perjuangan akan mengumumkan surat pemecatan terhadap Joko Widodo, Gibran Rakabuming Raka, dan Muhammad Bobby Afif Nasution serta 27 anggota lain yang kena pemecatan,” ujar Komarudin dalam video yang dirilis PDIP, Senin, 16 Desember 2024.

Adapun pertimbangan PDIP memecat Gibran antara lain berdasarkan hasil keputusan DPP PDIP yang telah menetapkan Ganjar-Mahfud sebagai pasangan calon Presiden dan Wakil Presiden RI pada Pemilu 2024.

Namun, putra sulung Jokowi itu justru bertemu dengan Prabowo Subianto selaku Ketua Umum sekaligus Calon Presiden Partai Gerindra. PDIP telah memanggil Gibran secara patut untuk diminta keterangan terkait pertemuan itu Dalam proses klarifikasi itu Gibran menyatakan akan tegak lurus dengan arahan dan keputusan Ketua Umum PDIP.

Majelis Komite Etik dan Disiplin PDIP kemudian menugaskan Gibran bersama 12 Kepala Daerah lain untuk melakukan pemetaan dan konsolidasi memenangkan pasangan Ganjar-Mahfud sekaligus menjadi juru kampanye nasional di wilayah masing-masing.

Namun, pada 21 Oktober 2023 Gibran menerima rekomendasi hasil rapat Pimpinan Nasional Partai Golkar yang mengusung Pasangan Prabowo Subianto-Gibran Rakabuming Raka sebagai calon Presiden dan Wakil Presiden. Gibran secara resmi mendaftarkan diri ke KPU RI sebagai calon Wakil Presiden mendampingi Prabowo Subianto.

Eka Yudha Saputra berkontribusi dalam penulisan artikel ini. 

Read Entire Article
Bogor View | Pro Banten | | |