Polisi Periksa 7 Saksi Kasus Pembacokan Pegawai Kejaksaan Agung

1 day ago 6

TEMPO.CO, Jakarta - Polisi memeriksa tujuh orang untuk mendalami kasus pembacokan pegawai Kejaksaan Agung RI berinisial DS (44 tahun). Peristiwa pembacokan terjadi di Jalan Raya Pengasinan, Kelurahan Pengasinan, Kecamatan Sawangan, Depok, Sabtu dini hari, 24 Mei 2025 kemarin. 

Kepala Satuan Reserse Kriminal Polres Metro Depok Ajun Komisaris Bambang Prakoso mengungkapkan saat ini kondisi korban sudah membaik dan dalam pemulihan usai operasi.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

"Korban sudah bersedia memberi keterangan kepada penyelidik," kata Bambang, Selasa, 27 Mei 2025. Bambang menjelaskan, DS adalah pegawai pada Pusat Data Statistik Kriminal dan Teknologi Informasi Kejaksaan Agung. 

Berdasarkan keterangan DS, pembacokan itu terjadisaat ia mengendarai sepeda motor di Jalan Raya Pengasinan. Sekitar 800 meter dari rumahnya, dari arah berlawanan ada sepeda motor mendekat. 

"Kemudian korban mendengar ada kata-kata 'sikat' dan 'mampus lu'. Setelah dihampiri sepeda motor dari arah yang berlawanan itu, tiba-tiba korban merasa tangannya seperti disentuh sesuatu, korban tidak bisa melihat apa itu, karena situasinya gelap," jelas Bambang. 

Karena merasa terancam dan dalam kondisi berbahaya, DS memutuskan untuk tetap melanjutkan perjalanan hingga ke rumahnya. "Setelah di rumah baru memeriksa pergelangan tangannya telah ada luka," kata Bambang. 

Saat ini polisi telah memeriksa 7 orang saksi, mulai dari pedagang, orang-orang di sekitar tempat kejadian perkara, kemudian yang membantu DS setelah terkena bacokan hingga sampai ke rumah sakit.

"Saksi hari ini yang diperiksa penambahannya hanya korban sendiri. Jadi sudah tujuh orang dimintai keterangan termasuk korban," ucap Bambang. 

Menurut Bambang, DS tidak menyampaikan ihwal adanya masalah pribadi dengan orang lain atau pihak lain. Saksi yang diperiksa juga menyebutkan bahwa DS dikenal baik. "Tidak ada problem," jawab Bambang. 

Pada Jumat malam itu, atau Sabtu dini hari, DS pulang dari kantor, kemudian mampir di sebuah warung kopi di wilayah Blok M untuk bertemu temannya. Setelahnya, ia melanjutkan perjalanan pulang ke rumah di Depok. Kepada polisi, DS mengaku tidak punya kecurigaan terhadap orang lain atau pihak lain. "Tidak ada cekcok," kata Bambang. 

Bambang belum bisa mengungkap motif pembacokan tersebut, sebab tidak ada barang korban yang hilang, karena setelah dipepet pelaku, DS langsung menguatkan diri sampai ke rumah. "Sepeda motornya juga utuh, enggak ada yang lecet, enggak jatuh," ucapnya.

Read Entire Article
Bogor View | Pro Banten | | |