TEMPO.CO, Jakarta - Sekretaris Jenderal Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) António Guterres menyoroti warga Palestina yang terluka dan tewas di Gaza saat sedang mencari bantuan. Menurut Gutteres, warga Palestina tak pantas mempertaruhkan nyawa mereka hanya untuk mendapatkan makanan.
"Saya sangat prihatin atas laporan mengenai warga Palestina yang tewas dan terluka saat berusaha mendapatkan bantuan di Gaza kemarin," kata Gutteres, Senin, 2 Juni 2025, dikutip dari rilis resmi PBB.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Gutteres meminta agar kasus ini dapat diselidiki lebih lanjut. Dia menuntut keadilan atas peristiwa tersebut.
"Saya mendesak agar segera dilakukannya penyelidikan independen atas peristiwa ini, serta penegakan keadilan terhadap para pelaku yang bertanggung jawab," ujarnya.
Gutteres mengatakan bahwa Israel memiliki kewajiban yang jelas di bawah hukum humaniter internasional untuk menyetujui dan memfasilitasi bantuan kemanusiaan. Dia menjelaskan bahwa akses bantuan dalam skala besar untuk memenuhi kebutuhan yang sangat mendesak di Gaza harus segera dipulihkan tanpa hambatan.
"PBB juga harus diizinkan untuk menjalankan tugasnya dalam kondisi yang aman dan terlindungi, dengan tetap menjunjung tinggi prinsip-prinsip kemanusiaan," tuturnya.
Tak hanya itu, Gutteres juga kembali menyerukan gencatan senjata yang permanen dan berkelanjutan segera dilaksanakan. Dia meminta agar semua sandera segera dibebaskan tanpa syarat.
"Inilah satu-satunya jalan untuk mewujudkan keamanan bagi semua pihak. Konflik ini tidak akan pernah menemukan solusi melalui jalan militer," ucapnya.
Seperti dilansir CNA, badan pertahanan sipil Gaza mengatakan tembakan Israel menewaskan sedikitnya 31 orang dan melukai 176 orang di dekat lokasi distribusi bantuan di kota selatan Rafah pada Ahad, sementara petugas medis di rumah sakit terdekat juga melaporkan banyaknya korban luka tembak.
Militer Israel membantah menembaki orang-orang "ketika mereka berada di dekat atau di dalam" lokasi tersebut.Namun, sumber militer Israel mengakui "tembakan peringatan dilepaskan ke arah beberapa tersangka" semalam sekitar satu kilometer jauhnya.
Kementerian Luar Negeri Israel menyebut pernyataan Gutteres "memalukan". Mereka menyalahkan Guterres karena tidak mengkritik Hamas.
Pemerintah Israel telah bekerja sama dengan kelompok yang mengelola situs tersebut, Yayasan Kemanusiaan Gaza (GHF), untuk memperkenalkan mekanisme baru mendistribusikan bantuan di Gaza.