Nikah Bareng Mbalek Ndeso Fortais dengan Mahar Seperangkat Alat Salat dan Sepasang Bebek

6 hours ago 1

TEMPO.CO, Jakarta - Menyambut Hari Kebangkitan Nasional, Forum Ta’aruf Indonesia (Fortais) Sewon, Bantul mengadakan kegiatan “Nikah Bareng Mbalek Ndeso” di Gedung Beruntung Jalannya, Geneng, Sewon, Bantul, pada Kamis, 15 Mei 2025. Kegiatan pernikahan tersebut diikuti oleh 6 pasangan asal Yogyakarta dan Jawa Tengah yang telah memenuhi persyaratan administrasi.

Pelaksanaan “Nikah Bareng Mbalek Ndeso” menjadi upaya pihak Fortais untuk membantu masyarakat yang mengalami kendala dalam menikah. Fortais membuka pendaftaran bagi masyarakat yang ingin melangsungkan pernikahan secara bersama-sama dan gratis, tanpa adanya pungutan biaya.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Fortais mengamati bahwa Indonesia mengalami tren penurunan angka pernikahan menjadi 1,48 juta pasangan pada 2024, terendah dalam satu dekade terakhir, yang mencerminkan adanya perubahan sosial dan ekonomi. Untuk itu, diperlukan komitmen bersama untuk membantu pasangan yang berniat melaju ke jenjang pernikahan.

Alhamdulillah, sekarang ini animo masyarakat untuk ikutan nikah bareng sangat tinggi dan banyak pihak yang peduli menshodaqohkan kreativitasnya untuk mewujudkan impian para calon pengantin yang mempunyai banyak keterbatasan,” kata Ryan kepada Tempo.co, Sabtu, 17 Mei 2025.

“Nikah Bareng Mbalek Ndeso” mengangkat tema pedesaan yang menggambarkan kehangatan dan gotong royong. Ryan mengatakan bahwa masyarakat dengan sukarela ikut serta membantu pelaksanaan pernikahan sambil memanfaatkan sumber daya alam berupa bambu petung untuk membangun dapur acara nikah.

“Alhamdulillah, karena kita prasojo (apa adanya), kita mengajak semua lapisan masyarakat untuk bersama bergotong royong sedekah kreativitas untuk mendukung acara ini,” ujar Ryan.

Ryan mengatakan bahwa awalnya banyak yang tidak percaya dengan pelaksanaan “Nikah Bareng Mbalek Ndeso” yang tidak mematok biaya untuk para peserta.”

“Hari gini mana ada yang gratis, kata sebagian orang ya ikut kita persilakan. Cuma ya bukti nyata tersajikan lewat bantuan rekan-rekan media selama ini,” katanya.

Selain mengangkat aspek gotong royong yang khas akan masyarakat desa, pelaksanaan “Nikah Bareng Mbalek Ndeso” juga mengangkat nilai kebudayaan khas Yogyakarta melalui pengadaan pagelaran wayang cekak saat prosesi ijab kabul oleh dalang cilik Ki Lanang Bejo Lakune.

Selain itu, pelaksanaan pernikahan juga diiringi oleh karawitan yang mengandung filosofi bahwa pernikahan para pasangan akan mengarungi kehidupan yang panjang, sama seperti alunan gending Jawa yang sarat akan makna proses meraih kehidupan yang sejahtera.

Aspek unik lain yang dapat ditemui dalam pelaksanaan “Nikah Bareng Mbalek Ndeso” adalah mahar pernikahan. Fortais menyediakan mahar pernikahan berupa seperangkat alat salat dan sepasang bebek sebagai lambang ketahanan pangan dan semangat kehidupan kemakmuran. Harapannya, pasangan yang menikah dapat mandiri dalam rumah tangga.

“Mahar sepasang bebek yang nantinya dipelihara dapat meningkatkan gizi dengan hasil telur. Selain itu, bebek dapat mengurangi sisa makanan hasil rumah tangga karena bisa diberikan ke bebek tersebut. Ke depannya, ketahanan pangan dari keluarga InsyaAllah akan tercipta,” ujar Ryan.

Read Entire Article
Bogor View | Pro Banten | | |