TEMPO.CO, Bangkalan - Pada hari-hari menjelang Hari Raya Idul Adha seperti saat ini, pemandangan menarik terlihat di tepi pantai Telaga Biru, Kecamatan Tanjungbumi, Kabupaten Bangkalan, Jawa Timur. Pemandangan menarik yang dimaksud adalah ketika ratusan sapi tampak berenang menuju kapal yang akan membawa mereka ke pulau Kalimantan.
Hal itu terpaksa dilakukan karena perairan yang dangkal membuat kapal tak bisa bersandar. Maka, satu per satu sapi kurban diarahkan untuk berenang ke arah kapal tongkang kayu yang terapung sekitar seratus meter dari bibir pantai.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Setelah berhasil naik, sapi-sapi kurban itu akan dipindahkan ke kapal motor yang menunggu lebih jauh di tengah laut. Dari sana, perjalanan laut selama hampir 28 jam akan membawa mereka menyeberangi Selat Makassar menuju Kalimantan.
Arik Setiawan, 40 tahun, seorang peternak lokal, nampak sudah akrab dengan seluruh proses ini. Ia memperhatikan dengan saksama sapi-sapinya yang berenang, memastikan semuanya tiba dengan selamat di perahu kecil.
"Biasanya dibantu dua orang," ujarnya. "Dari perahu kecil, sapi baru dipindahkan ke kapal kayu besar di tengah laut."
Meski panjang, melelahkan dan penuh risiko, perjalanan ini tetap dijalani dengan semangat oleh para peternak. Pasalnya, permintaan sapi Madura di Kalimantan selalu tinggi menjelang Idul Adha dan itu artinya peluang yang tak boleh dilewatkan.
"Permintaan mulai masuk sejak sebulan sebelum lebaran kurban," katanya.
Aktivitas pengiriman sapi Madura ke Kalimantan di Pelabuhan Pantai Telaga Biru, Bangkalan, Madura, Jawa Timur 1 Juni 2025. Tempo/Musthofa Bisri
Tahun ini, Arik akan mengirim puluhan sapi ke Banjarmasin. Ia bukan satu-satunya. Banyak peternak dari pelosok Madura ikut serta dalam pengiriman hewan kurban ini dan mengandalkan laut sebagai jalur utama distribusi.
Setiap kapal, kata dia, bisa memuat hingga 200 ekor sapi, tergantung ukuran kapal dan bobot hewan. Meski biaya pengiriman hewan kurban tidak murah karena risikonya yang besar, namun harga jual sapi di Kalimantan membuat semua usaha itu sepadan.
"Harga per ekor bisa mencapai Rp 15 juta sampai Rp 25 juta, tergantung besar kecilnya sapi," ujar Arik sambil tersenyum.
Sapi Madura memang punya tempat tersendiri di hati masyarakat Kalimantan. Dagingnya dikenal empuk, berwarna merah segar, dan konon rendah lemak. Kualitas ini yang membuatnya diburu untuk kebutuhan hewan kurban. “Kata mereka, daging sapi Madura paling enak dibanding sapi lainnya,” ujar Arik.