TEMPO.CO, Bandung - Gunung Dukono di sebelah utara Pulau Halmahera, Maluku Utara, kembali erupsi pada pukul 12.14 WIT atau 10.14 WIB tadi, Rabu, 4 Juni 2025. Tinggi kolom abunya mencapai 1,3 kilometer meter dari puncak atau setinggi 2.387 meter di atas permukaan laut (mdpl).
Kepala Badan Geologi Muhammad Wafid mengatakan muntahan abu berintensitas tebal mengarah ke timur gunung tersebut. Letusan ini yang tercatat beramplitudo maksimum 34 milimeter ini berlangsung selama 53,52 detik. "Erupsi masih berlangsung saat laporan ini dibuat," katanya dalam keterangan resmi, tak lama setelah kejadian.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Berdasarkan data Pusat Vulkanologi dan Mitigasi Bencana Geologi (PVMBG) Badan Geologi, intensitas letusan gunung api yang memiliki ketinggian 1.335 mdpl ini sedang melonjak. Selama tiga hari terakhir, Gunung Dukono meletus 10 kali.
Sejak Rabu pagi ini, Gunung Dukono sudah meletus tiga kali. Erupsi dimulai pada pukul 07.59 WIT, dengan kolom abu teramati sekitar 1,3 kilometer di atas puncak. Berselang dua jam berikutnya, erupsi kembali terjadi dengan tinggi kolom abu sekitar 500 meter di atas puncak. Pada letusan terbaru, tinggi muntahan abu vulkaniknya kembali menembus 1 kilometer.
Sejak Januari 2025, Gunung Dukono sudah erupsi 236 kali dan menjadi gunung api ke-4 yang paling sering meletus di Indonesia. Gunung Semeru menjadi gunung api teraktif dengan catatan erupsi hingga 1.759 kali pada tahun ini. Selain itu, ada Gunung Ibu yang sudah 1.567 kali erupsi, serta Gunung Lewotobi Laki-Laki yang meletus 417 kali.
Gunung Dukono kini berstatus waspada atau level II. Wafid meminta masyarakat sekitar ataupun wisatawan menjauhi wilayah dalam radius 4 kilometer dari Kawah Malupang Warirang. “Dilarang mendaki atau mendekati area tersebut,” ucap dia.
