TEMPO.CO, Jakarta - Juru bicara Gubernur Jakarta Pramono Anung, Cyril Raoul Hakim atau Chico Hakim, membantah ada anggota pengamanan dalam (Pamdal) Balai Kota Jakarta yang melaporkan puluhan mahasiswa Universitas Trisakti ke kepolisian. Dia memastikan bahwa laporan kepolisian tersebut tidak berasal dari pihak Pamdal Balai Kota Jakarta.
“Sudah dicek, enggak ada orang pamdal yang jadi pelapor (mahasiswa Trisakti),” kata Chico ketika dihubungi Tempo lewat sambungan telepon pada Ahad malam, 25 Mei 2025.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Chico bercerita, dirinya sempat mendengar isu ada seorang anggota pamdal bernama Muhammad Fadrial atau MF yang melaporkan kericuhan di depan Gedung Balai Kota Jakarta ke Polda Metro Jaya. Namun setelah mengklarifikasi ke beberapa pihak, Chico tidak menemukan ada anggota Pamdal Balai Kota Jakarta yang memiliki identitas seperti pelapor.
“Bagian Biro Umum yang mengurus pamdal sudah menelusuri, panggil semua pengawas pamdal, engga ada (yang identitasnya cocok),” tutur Chico. “Sampai hari ini kita belum ketemu ada anggota pamdal namanya Muhammad Fadrial.”
Menurut Chico, dalam laporan kepolisian tersebut memang ada tiga orang pamdal yang dipanggil untuk memberikan klarifikasi. Namun, kata Chico, ketiga pamdal tersebut dipanggil dalam kapasitas sebagai saksi biasa, bukan sebagai saksi pelapor.
“Tiga pamdal diminta kesaksian, bukan sebagai pelapor. Dari ketiganya, enggak ada namanya Muhammad Fadrial,” ucapnya.
Chico mengatakan, Pramono selalu menghargai setiap aksi demonstrasi yang dilakukan di depan Gedung Balai Kota Jakarta. Hal tersebut juga ditanamkan ke seluruh jajaran di Pemerintah Provinsi Jakarta untuk tidak menghalang-halangi ruang berpendapat bagi warga Jakarta. “Ini bukan hal tepat kalau sampai pihak kami ada yang laporin,” ujar Chico. “Sama seperti kejadian bongkar tenda, kami marah. Kami marah karena mereka (Satpol PP) menurut diperintah sama orang.”
Sebelumnya Kepala Bidang Hubungan Masyarakat Polda Metro Jaya Komisaris Besar Ade Ary Syam Indradi mengklaim ada laporan dari pihak pamdal Balai Kota Jakarta terhadap 93 mahasiswa Trisakti. "Laporan polisi dari saudara MF. Saudara MF merupakan petugas pengamanan yang terplotting di Gedung Balai Kota Jakarta," kata Ade dalam konferensi pers pada Kamis, 22 Mei 2025.
Laporan itu disebut-sebut dipicu dari aksi demonstrasi yang dilakukan rombongan mahasiswa Trisakti untuk aksi untuk memperingati 27 tahun reformasi pada 21 Mei. Aksi tersebut diketahui berakhir ricuh dan terjadi saling dorong serta saling pukul antara massa aksi dan aparat kepolisian yang berjaga.
Atas kejadian tersebut, Polda Metro Jaya menetapkan 16 mahasiswa Trisakti sebagai tersangka. Mereka ditahan atas dugaan melakukan sejumlah tindak pidana, termasuk penghasutan, pengeroyokan, dan penganiayaan terhadap aparat kepolisian.
Intan Setiawanty ikut berkontribusi dalam penulisan artikel ini