TEMPO.CO, Jakarta - Pendiri sekaligus Ketua Foreign Policy Community of Indonesia (FPCI) Dino Patti Djalal menyoroti kekosongan jabatan duta besar atau dubes Indonesia untuk Amerika Serikat sejak 2023. Ia menilai pemerintah Indonesia perlu segera menunjuk seseorang untuk mengisi kekosongan posisi itu.
"Menurut saya, salah satu tugas praktis yang perlu dilakukan dari segi politik adalah segera menunjuk dan mengirim duta besar Indonesia di Amerika Serikat," kata Dino usai menghadiri acara peringatan 70 tahun Konferensi Asia-Afrika di kantor pusat FPCI, Jakarta Pusat, pada Kamis, 17 April 2025.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Bekas wakil menteri luar negeri era Presiden Susilo Bambang Yudhoyono itu menuturkan bahwa kondisi dunia kini berubah, terutama ketika hubungan AS dengan banyak negara menjadi lebih kompleks. Dino berpendapat bahwa penunjukan segera dubes Indonesia untuk AS bisa mendukung kemitraan komprehensif dan strategis Indonesia dengan Negeri Abang Sam.
Kekosongan posisi ini, Dino menyampaikan, menjadi hal yang penting untuk diperhatikan. Sebab, jelas dia, kekosongan yang terjadi selama dua tahun bisa saja mengundang pertanyaan dari pemerintah AS.
"Mereka akan mikir, 'kalau kami penting kenapa dikosongin terus'. Padahal kita (Indonesia) mempunyai kemitraan strategis dengan Amerika," ujar mantan dubes Indonesia untuk AS periode 2010-2013 itu.
Lebih lanjut, Dino menekankan bahwa sosok dubes telat untuk bertugas di AS nanti harus memiliki kemampuan menyelesaikan masalah, terutama dalam sektor ekonomi. Selain itu, jelas dia, dubes tersebut mesti mampu menjaga kepercayaan antara kedua negara.
Bagi Dino, situasi pemerintah AS saat ini sangat berbeda dengan sebelumnya. Sebab, kata dia, Presiden Donald Trump telah menunjuk orang-orang baru di bawahnya.
Dino juga menyoroti kondisi persaingan global yang melibatkan AS. Kondisi ini, sambung Dino, menjadi tantangan bagus dubes Indonesia untuk AS mendatang.
"Jadi memang memerlukan (dubes dengan) kemampuan lobby dan skill negosiasi yang piawai," tuturnya.
Tak sampai di siti, Dino juga tak mempermasalahkan jika Dubes RI di AS diisi oleh orang dari kalangan non-diplomat. Dino hanya berharap agar sosok tersebut memang berkompeten dalam diplomasi.
"Dia harus pintar berdiplomasi, paham lapangan, bisa menyelesaikan masalah, punya skill, bisa menjaga hubungan, bisa menciptakan hubungan baru dengan orang-orang yang baru, elit politik yang baru di sana," ucapnya.
Sebelumnya, posisi dubes Indonesia untuk AS diisi oleh pengusaha Rosan Roeslani. Dia ditunjuk oleh Presiden ke-7 Joko Widodo pada tahun 2010 dan kembali dari AS pada tahun 2023. Sampai hari ini belum ada sosok pengganti Rosan yang menjabat sebagai dubes di AS.