Daftar Kasus Pelarian Tahanan: Terbaru 8 Tahanan Kabur dari Polres Lahat

3 hours ago 1

TEMPO.CO, Jakarta - Sebanyak delapan orang tahanan kabur setelah membobol tembok ruang tahanan Kepolisian Resor (Polres) Lahat, Sumatera Selatan menggunakan obeng. Peristiwa pelarian ini terjadi pada Ahad, 27 April 2025.

Dikutip dari Antara, Senin, 28 April 2025, aparat Polres Lahat telah berhasil mengamankan tiga dari delapan tahanan yang kabur dari rumah tahanan (Rutan). Tiga diantaranya yang telah diamankan atas nama Andre Suwardi, Irpan Suryadi, dan Dika Cahyadi. Mereka diamankan aparat di dua tempat berbeda, yaitu Kecamatan Gumai Talang, Kabupaten Lahat, dan Kecamatan Belimbing Kabupaten Muara Enim pada Minggu, 27 April 2025.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Akibat kejadian tersebut, Kepala Kepolisian Resor (Kapolres) AKBP Novi Edyanto mengatakan pihaknya menjatuhkan sanksi terhadap tiga petugas Rutan setempat karena dianggap lalai. "Dalam rangka pemeriksaan lebih lanjut, ketiga petugas jaga yang bertugas malam itu telah diberikan sanksi dan ditempatkan di tempat khusus untuk pemeriksaan," kata Novi, dikutip dari Antara pada Selasa, 29 April 2025.

Pelarian ini menambah daftar panjang insiden narapidana dan tahanan kabur di Indonesia sepanjang setahun terakhir.

Pelarian Massal di Lapas Kutacane

Sebelumnya, pada 10 Maret 2025, puluhan narapidana melarikan diri dari Lembaga Pemasyarakatan Kelas II B Kutacane, Aceh Tenggara. Insiden terjadi sekitar pukul 18.25 saat pembagian makanan menjelang buka puasa dilakukan satu per satu. Soal itu memicu ketidakpuasan para napi.

Puluhan napi kemudian serentak membuat keributan, bahkan mendobrak pintu besi pembatas dan melarikan diri ke gerbang utama. Pihak Lapas menyatakan bahwa pelayanan telah dilakukan sesuai prosedur. “Pelayanan makan kepada warga binaan dilaksanakan sesuai ketentuan,” ujar Kabag Humas dan Protokol Ditjenpas, Rika Aprianti pada Selasa, 11 Maret 2025.

Gembong Narkoba Kabur dari Rutan Salemba

Kasus serupa juga terjadi di Rutan Kelas I Jakarta Pusat atau Rutan Salemba. Pada 12 November 2024, tujuh tahanan kasus narkoba, termasuk bandar kelas kakap Murtala bin Ilyas kabur dari Rutan Salemba. "Tujuh tahanan dan narapidana narkoba tersebut diduga melarikan diri dengan cara menjebol teralis kamar, " kata Agung melalui siaran tertulis diterima Tempo Selasa sore, 12 November 2024.

Murtala Ilyas dan enam tahanan kasus narkoba lainnya kabur dari Rutan Salemba pada Selasa dini hari. Kejadian terungkap saat petugas melakukan pengecekan dan mendapati para tahanan Blok S kamar 16 tidak berada di tempat. Modus pelarian dilakukan dengan memotong terali jendela kamar mandi, memanfaatkan jeda pergantian shift sipir.

Mereka kemudian melompat ke gang luar, masuk ke gorong-gorong, dan menjebol terali untuk melarikan diri ke arah timur Rutan. Kepala Rutan Salemba kala itu, Agung Nurbani, akhirnya dinonaktifkan buntut insiden ini.

Dua Tahanan Lompat dari Mobil di Mataram

Tak hanya di dalam Rutan, kaburnya tahanan juga terjadi saat proses pengawalan. Pada 28 Juni 2024, dua tahanan melarikan diri dari mobil tahanan usai menjalani sidang di Pengadilan Negeri Mataram. Mereka membobol jendela kendaraan dan melompat saat mobil memperlambat laju di jalur Bypass Lombok.

Kepala Kejaksaan Negeri Mataram, Ivan Jaka M.W, mengungkapkan  petugas yang berada di dalam mobil tahanan tidak menyadari bahwa jendela kendaraan telah dijebol. Saat mobil berbelok ke arah Jalur Bypass dan kecepatannya melambat, dua tahanan tersebut memanfaatkan momen itu untuk melompat keluar melalui jendela. "Ketika akan berbelok, laju mobil melambat. Saat itulah mereka lompat," katanya.

Alfitria Nefi P, Ayu Cipta, Hendrik Khoirul Muhid, dan Abdul Latief Apriaman berkontribusi dalam artikel ini
Read Entire Article
Bogor View | Pro Banten | | |