Apa Beda Matcha dengan Teh Hijau?

1 day ago 8

TEMPO.CO, Jakarta - Matcha, bubuk teh hijau dari Jepang, menjadi minuman yang sedang digandrungi banyak orang di kota-kota besar di Indonesia. Tren ini muncul seiring dengan meningkatnya kesadaran hidup sehat.

Minuman ini telah menjadi bagian penting dari budaya Jepang. Masyarakat Negeri Sakura mengonsumsi minuman ini sejak abad ke-12, menurut Guardian. Di Indonesia, minuman ini dipopulerkan sejak 2013, tetapi sempat mengalami penurunan sampai akhirnya kembali tren beberapa tahun belakangan. 

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Matcha merupakan teh hijau berkualitas tinggi yang sering dipakai untuk upacara minum teh. Aromanya harum dengan rasa umami yang khas. 

Teh hijau atau green tea dan matcha, yang berasal dari jenis tanaman yang sama, dipercaya memiliki khasiat kesehatan yang tinggi. Sebuah penelitian yang dimuat di National Libarry of Medicine mengungkap bahwa teh hijau mengandung antioksidan yang tinggi, seperti polifenol yang mencakup sejumlah besar senyawa: flavonol, flavandiol dan asam fenolik, yang bahkan mencapai 30 persen.

Perbedaan Matcha dengan Teh Hijau 

Lalu apa bedanya dengan teh hijau biasa? Meski berasal dari tanaman yang sama, teh hijau dan matcha merupakan dua minuman yang berbeda. Perbedaan ini ada mulai dari budidaya, proses pengolahan, hingga cara meraciknya. 

Dea Tri Jayanti, Brand Manager CY Beverages, salah satu brand lokal yang memiliki produk matcha, mengatakan bahwa perbedaan pertama ada pada budidayanya. "Matcha tidak boleh terkena sinar matahari langsung, makanya (tanaman teh) ditutupi dengan terpal hitam," kata dia dalam workshop Matcha Mode: On Cantika x CY Beverage di Jakarta, Selasa, 3 Juni 2025. 

Penutupan ini dilakukan untuk mempertahankan rasa umami dan warna hijaunya yang terang. "Itu sebabnya, matcha lebih hijau karena klorofilnya lebih tinggi dan L-theanine (asam amino) juga tinggi," Dea menambahkan. 

Sementara, budidaya teh hijau dilakukan seperti tanaman teh pada umumnya yang dibiarkan terkena sinar matahari langsung. 

Proses pengeringannya juga berbeda. Matcha melalui proses manual dengan cara dikukus, dikeringkan dengan angin, pemisahan serat daun, lalu digilling. Ini yang membuat kandungan maupun rasa matcha yang umami bisa dipertahankan.

Adapun green tea dikeringkan dengan proses pemanggangan lewat mesin. Paparan matahari dan proses dengan mesin ini membuat rasa dan kandungan teh hijau lebih rendah daripada matcha. 

Read Entire Article
Bogor View | Pro Banten | | |