Prabowo dan Perdana Menteri Cina Saksikan Penandatanganan 4 MoU

6 hours ago 2

TEMPO.CO, Jakarta - Presiden Prabowo Subianto dan Perdana Menteri Cina Li Qiang menyaksikan penandatanganan empat Memorandum of Understanding (MoU) dan delapan kerja sama di berbagai bidang di Istana Merdeka, Jakarta, Ahad, 25 Mei 2025.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Keduanya mulanya menyaksikan MoU antara Bank Indonesia dan People's Bank of China. MoU itu mengenai pembentukan kerangka kerja sama untuk mendorong transaksi bilateral dalam mata uang lokal.

Prabowo dan Li Qiang juga menyaksikan MoU antara Dewan Ekonomi Nasional Republik Indonesia dan National Development and Reform Commission Tiongkok. MoU itu mengenai kerja sama dalam kebijakan pembangunan ekonomi. 

Keduanya juga menyaksikan MoU antara Kementerian Koordinator Perekonomian Republik Indonesia dan Kementerian Perdagangan RRT. MoU mengenai penguatan kerja sama ekonomi di bidang industri dan rantai pasok. 

MoU juga dilakukan antara Kementerian Koordinator Perekonomian Republik Indonesia dan Kementerian Perdagangan RRT dan Pemerintah Provinsi Fujian. MoU itu mengenai kerja sama two countries twin park. 

Selain itu, Pemerintah Indonesia dan Pemerintah Rakyat Tiongkok menyepakati kerja sama di delapan bidang. Pada bidang pariwisata, kerja sama dilakukan antara Kementerian Pariwisata Indonesia dan Kementerian Kebudayaan dan Pariwisata Tiongkok. 

Di bidang ekspor pertanian, kerja sama dilakukan antara badan karantina Indonesia dan general administration of custom Tiongkok.

Selain itu, kerja sama dilakukan dalam bidang pengobatan tradisional. Kerja sama disepakati antara Kementerian Kesehatan Indonesia dan National Administration of traditional Chinese Medicine Tiongkok. 

Lalu pada bidang pencegahan dan pengendalian tuberkulosis, kerja sama dilakukan antara Kementerian Kesehatan Indonesia dan National Desease Control and Prevention Administration Tiongkok. 

Kemudian, ada pula kerja sama investasi antara Danantara dan China Investment Corporation. Selain itu, ada kerja sama bisnis strategis antara Kadin dan China Chamber of commerce in Indonesia.

Ada pula kolaborasi media antara Antara dan China Media Group. Kemudian Kerja sama kantor berita antara Antara dan Xinhua News Agency.

Li Qiang akan melakukan kunjungan resmi yang rencananya akan berlangsung selama tiga hari mulai dari 24 sampai 26 Mei 2025.

Prabowo Subianto sebelummya menekankan pentingnya kemitraan strategis Indonesia dan Republik Rakyat Tiongkok (RRT) dalam menciptakan perdamaian dan stabilitas kawasan. Kepala negara memandang bahwa hubungan bilateral antara Indonesia dan Tiongkok sangat strategis dan menjanjikan.

"Saya memandang hubungan antara Indonesia dan Tiongkok adalah suatu hubungan bilateral yang sangat strategis, sangat penting, dan sangat menjanjikan serta dapat menentukan keadaan perdamaian dan stabilitas di kawasan kita," ucap Presiden Prabowo dalam sambutannya pada Indonesia-China Business Reception 2025 yang digelar di Hotel Shangri-La, Jakarta, pada Sabtu, 24 Mei 2025 dikutip dari keterangan resmi.

Dalam sambutannya, Presiden juga mengenang penghormatan luar biasa yang diterimanya saat pertama kali mengunjungi Tiongkok, bahkan sebelum dilantik secara resmi sebagai Presiden Republik Indonesia. "Juga setelah saya dilantik, baru mungkin kurang dari tiga minggu, negara pertama yang saya kunjungi resmi sebagai Presiden Republik Indonesia adalah Republik Rakyat Tiongkok," katanya. 

Presiden turut mengapresiasi nilai-nilai luhur dalam peradaban Tiongkok yang menekankan prinsip mutual benefit dan harmoni. Ia pun menyampaikan tekadnya untuk terus memperkuat hubungan kerja sama dengan Tiongkok sebagai mitra dagang terbesar Indonesia. 

"Perdagangan kita sudah melebihi 130 miliar dollar Amerika Serikat tiap tahun. Dan kita memandang bahwa Tiongkok adalah mitra sangat penting dalam pembangunan industri dan teknologi kita," ujar Presiden. 

Menurut dia, sejumlah proyek besar kerja sama antara Indonesia dan perusahaan Tiongkok telah berhasil dilakukan mulai dari perdagangan hingga teknologi. Presiden pun menyampaikan apresiasi terhadap perusahaan Tiongkok yang telah menciptakan lapangan kerja dan mendorong transfer teknologi, serta menunjukkan penyesuaian diri dengan kepentingan nasional Indonesia.

Dalam pandangan Presiden, kerja sama Indonesia dan Tiongkok tidak harus terbatas dalam sektor ekonomi saja. Namun, Presiden menyampaikan bahwa hubungan Indonesia dan Tiongkok dapat lebih luas pada kerja sama di banyak bidang. 

Read Entire Article
Bogor View | Pro Banten | | |