Pemerintah Pelajari Tuntutan Akademisi Fakultas Kedokteran Soal Pencopotan Menkes

8 hours ago 2

TEMPO.CO, Jakarta - Menteri Sekretaris Negara Prasetyo Hadi mengatakan, pemerintah secara resmi telah menerima masukan alumni dan akademisi fakultas kedokteran di sejumlah universitas untuk mengevaluasi bahkan meminta pencopotan Menteri Kesehatan Budi Gunadi Sadikin. Pemerintah, kata Prasetyo, akan mempelajari sejumlah masukan itu. 

“Pemerintah secara resmi atau mengikuti dari media massa. Kami mempelajari betul masalahnya untuk mencari jalan keluar,” kata dia di Kompleks Istana Kepresidenan, Jakarta Pusat, Jumat, 23 Mei 2025.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Menurut Prasetyo, masukan para akademisi bertujuan baik. Meski begitu, Prasetyo mengatakan kebijakan menteri kesehatan juga untuk tujuan baik. Misalnya, kebijakan menempatkan kolegium di bawah kementerian kesehatan.

“Mungkin ada catatan dalam prosesnya. Nanti mari dikomunikasikan, kita perbaiki bersama,” kata dia.

Ketua Ikatan Alumni Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia (FKUI) Wawan Mulyawan sebelumnya menyampaikan beberapa gugatan di peringatan hari Kebangkitan Nasional di Aula FKUI, Salemba, Jakarta Pusat, Selasa, 20 Mei 2025. Salah satu gugatan yang disampaikan ialah agar Budi Gunadi Sadikin dicopot dari posisinya sebagai Menteri Kesehatan.

“Kami mendesak pemerintah untuk mengevaluasi ulang kebijakan-kebijakan kesehatan yang tidak prorakyat tapi pro-kepentingan sesaat. Bahkan mendorong Presiden Prabowo jika perlu mengganti pemimpin tertinggi dalam kebijakan kesehatan, yang jelas-jelas berpotensi merusak ekosistem pendidikan kedokteran dan menurunkan mutu pelayanan kesehatan,” kata Wawan.

Gugatan itu disampaikan buntut dari berbagai gesekan yang terjadi antara institusi pendidikan kedokteran dengan Kementerian Kesehatan yang dipimpin oleh Budi. Mewakili alumni FKUI, Wawan mengatakan pihaknya prihatin dengan masa depan kesehatan Indonesia. Wawan berpendapat selain tak prorakyat, banyak dari kebijakan Budi Gunadi sebagai Menteri Kesehatan tak sejalan dengan Asta Cita presiden.

Sebelumnya, ratusan guru besar dari FKUI telah menyurati Presiden Prabowo Subianto perihal situasi sistem pendidikan kedokteran dan kesehatan Tanah Air yang disebut memprihatinkan. Salah satu keprihatinan yang paling disoroti ialah adanya narasi negatif yang disebarkan oleh pejabat publik soal profesi dokter dan tenaga kesehatan.

Ratusan guru besar FKUI itu berharap kepala pemerintahan bisa membangun kembali kemitraan yang sehat. Baik antara Kementerian Kesehatan, rumah sakit Kementerian Pendidikan Tinggi, serta kolegium. "Menjaga ruang dialog, etika komunikasi, dan iklim akademik yang sehat sebagai landasan perbaikan berkelanjutan," tulis surat yang disampaikan 121 Guru Besar FK UI ke Prabowo pada Jumat, 16 Mei 2025.

Dalam surat ke kepala negara itu, ratusan guru besar FK UI juga meminta agar kolegium kedokteran kembali independen. Hal itu didasarkan pada adanya perubahan tata kelola kolegium yang saat ini berada di bawah Kementerian Kesehatan.

Guru Besar FK UI khawatir perubahan tata kelola kolegium di bawah Kementerian dapat menggangu independensi serta objektivitas, terutama dalam penentuan standar pendidikan dan kompetensi profesi.

Tempo masih berupaya melakukan konfirmasi kepada Budi Gunadi atas desakan pencopotan dirinya sebagai Menteri Kesehatan.

Dinda Shabrina berkontribusi dalam tulisan ini
Read Entire Article
Bogor View | Pro Banten | | |