Gelombang Tinggi di Laut Selatan NTT Bisa Sampai 6 Meter, Pengaruh 99W

4 hours ago 3

TEMPO.CO, Jakarta - Angin dari bibit siklon 99W di Samudra Pasifik sebelah timur laut Maluku Utara memicu peningkatan gelombang laut di perairan Indonesia, bahkan hingga 6 meter. Agar bisa diantisipasi oleh para pelaut, Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) menerbitkan peringatan dini gelombang tinggi yang berlaku hingga 3 Mei mendatang.

Bibit siklon 99W yang memiliki tekanan 1008 hPa mempengaruhi pola angin di wilayah Indonesia bagian utara yang sedang bergerak ke timur laut sekencang 6-30 knot. Adapun angin di wilayah selatan sedang bergerak ke barat daya dengan kecepatan lebih tinggi, maksimal bisa mencapai 35 knot.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

“Kecepatan angin tertinggi terpantau di Laut Arafuru dan Samudra Hindia selatan Bali hingga Nusa Tenggara Timur (NTT),” begitu bunyi peringatan dini BMKG pada Rabu, 30 April 2025.

Angin yang kencang menimbulkan gelombang tinggi 4-6 meter di Samudra Hindia selatan NTT. Ada juga potensi gelombang tinggi 2,5-4 meter di Samudra Hindia sebelah selatan Jawa Tengah, lalu memanjang ke selatan Yogyakarta, selatan Jawa Timur, selatan Bali, hingga selatan Nusa Tenggara Barat (NTB).

“Potensi gelombang tinggi di beberapa wilayah tersebut dapat berisiko terhadap keselamatan pelayaran,” begitu bunyi peringatan BMKG.

Nelayan yang membawa kapal kecil ke laut diminta mewaspadai angin berkecepatan sekitar 15 knot, serta gelombang yang tingginya melebihi 1,25 meter. Kapal tongkang juga harus mewaspadai angin berkecepatan lebih dari 16 knot dan tinggi gelombang di atas 1,5 meter.

Ada juga imbauan bagi nahkoda kapal ferry untuk mewaspadai kecepatan angin di atas 21 knot dan tinggi gelombang di atas 2,5 meter. Nahkoda armada ukuran besar, seperti kapal kargo dan kapal pesiar, harus memperhatikan angin di atas 27 knot dan tinggi gelombang di atas 4 meter.

Read Entire Article
Bogor View | Pro Banten | | |