GOOTO.COM, Jakarta - Kementerian Perdagangan Tiongkok menyatakan akan meningkatkan panduan regulasi untuk ekspor mobil bekas di Cina. Langkah ini merupakan bagian daya upaya untuk mendukung nasional sektor tersebut dan menjaga keteraturan pembangunan.
Iklan
Melansir laman CarNewsChina pada hari ini, Senin, 7 Juli 2025, juru bicara Kementerian Perhubungan Tiongkok He Yadong mengatakan bahwa pihaknya akan terus bekerja sama dengan berbagai departemen terkait menyusul keputusan untuk memperluas operasi ekspor mobil bekas ke seluruh negeri. Hal ini menandai berakhirnya program percontohan yang diluncurkan pada tahun 2019.
Perdagangan kendaraan bekas di Cina memainkan peran penting di pasar global dan domestik. Menurut data resmi, Tiongkok mengekspor 275 ribu kendaraan bekas pada tahun 2023, dengan total nilai ekspor sekitar USD 6,88 miliar. Pada tahun 2024, Cina mengekspor lebih dari 436 ribu mobil bekas ke luar negeri, meningkat 58,5 persen dalam setahun.
Berdasarkan aturan ekspor yang diperluas, kendaraan harus memenuhi standar kualitas nasional: WM/T 8-2022 untuk mobil penumpang bekas dan WM/T 9-2022 untuk kendaraan komersial dan trailer bekas. Setiap kendaraan memerlukan inspeksi oleh lembaga pihak ketiga yang bersertifikat, dan eksportir harus menyerahkan laporan inspeksi yang dihasilkan.
Eksportir juga harus mematuhi peraturan impor di negara tujuan, termasuk penerbitan deklarasi kesesuaian jika diperlukan. Regulator mendorong penggunaan Sistem Rekam Medis Elektronik Perawatan Otomotif Tiongkok untuk memverifikasi riwayat servis kendaraan.
Langkah tersebut bertujuan menstandarisasi praktik ekspor dan memastikan kendaraan memenuhi harapan teknis domestik dan internasional. Ini dikarenakan belum lama ini muncul kasus mobil bekas nol kilometer, yang merupakan kendaraan yang terdaftar sebagai kendaraan terjual, namun dengan jarak tempuh yang masih sedikit atau nol sama sekali.
Pilihan Editor: BAV Sulap Mercedes-Benz Sprinter Layaknya Jet Pribadi