Final Trailer Selepas Tahlil: Aghniny Dirasuki Iblis

7 hours ago 4

Info Event - Setelah mengguncang penonton lewat dua teaser dan satu trailer resmi sebelumnya, film Selepas Tahlil dari BION Studios kini memasuki babak akhir menuju penayangan perdana. Final trailer berdurasi 1 menit 41 detik dirilis dan langsung menyita perhatian. Jika sebelumnya suasana duka dan misteri terasa menggantung, kini potongan-potongan kisah mulai utuh, menyiratkan bahwa horor dalam film ini bukan hanya soal hantu, tapi juga warisan gelap yang tumbuh dari akar keluarga sendiri.

Kisah berpusat pada dua saudara, Saras (Aghniny Haque) dan Yudhis (Bastian Steel), yang pulang kampung setelah kematian sang ayah, Hadi (Epy Kusnandar). Namun duka itu tak berlangsung lama—kematian sang ayah justru menjadi gerbang dari teror yang tak masuk akal. Dalam potongan trailer, jenazah Hadi digambarkan bangkit dan berjalan sendiri dari Surabaya menuju Lamongan, kampung halaman mereka. Sebuah kejanggalan yang mengisyaratkan bahwa ada perjanjian lama yang tak selesai, dan ada kutukan yang belum padam.

Seiring misteri semakin terbuka, Saras mulai mengalami kerasukan. Final trailer memperlihatkan transformasi dirinya: wajah pucat, tatapan kosong, tubuh yang kehilangan kendali. Sosok sang ayah muncul dalam wujud rusak, disertai suara parau tak manusiawi. Di balik itu semua, terkuak bahwa yang mereka hadapi bukan sekadar roh penasaran, melainkan entitas gelap yang terikat pada janji hitam di masa lalu.

Sutradara Adriano Rudiman menggarisbawahi bahwa film ini menyoroti sisi horor yang sangat manusiawi. “Ini bukan hanya cerita tentang hantu, tapi tentang warisan yang tak terlihat. Banyak keluarga menyimpan rahasia kelam, dan kadang kita baru tahu saat semuanya sudah terlambat,” katanya. Dengan pendekatan budaya lokal dan simbol-simbol spiritual yang familiar di masyarakat Indonesia, Selepas Tahlil menyelami ketakutan yang terasa akrab dan membekas.

Iklan

Yang membuat final trailer ini begitu kuat bukan sekadar tampilan visual yang kelam atau sound design yang mencekam, melainkan atmosfer emosional yang dibangun dari trauma keluarga. Jumpscare tidak menjadi sajian utama, melainkan rasa bersalah, ketakutan yang diwariskan, dan luka yang tak pernah disembuhkan. Penonton diajak bertanya: siapa sebenarnya yang menjadi musuh dalam cerita ini?

Bastian Steel, pemeran Yudhis, menyebut film ini sebagai horor yang menyentuh sisi terdalam manusia. “Hantu bukan lagi sosok asing. Hantu adalah ayah kita. Dan ketakutan terbesar muncul saat sosok yang paling kita percaya justru menjadi ancaman,” ujarnya. Aghniny Haque menambahkan, peran Saras sangat menguras emosi karena harus menghadapi kenyataan bahwa keluarganya sendiri menyimpan masa lalu yang menyeramkan. “Ini bukan cuma soal takut. Ini soal pengorbanan. Sampai seberapa jauh kita bisa bertahan demi keluarga?”

Dengan semua elemen itu, Selepas Tahlil membuktikan diri bukan sekadar film horor biasa. Ia meramu mitos lokal, drama emosional, dan kritik sosial tentang keluarga dalam satu paket yang menghantui. Film ini akan tayang serentak di bioskop Indonesia mulai 10 Juli 2025, sementara final trailer sudah dapat disaksikan di kanal media sosial resminya. Bersiaplah, karena terkadang yang paling menyeramkan bukan datang dari luar rumah—melainkan dari dalam keluarga sendiri. (*)

Read Entire Article
Bogor View | Pro Banten | | |