Bus Shalawat Sediakan Aksesibilitas untuk Jemaah Haji Disabilitas

2 days ago 7

TEMPO.CO, Jakarta - Bis shalawat yang berfungsi mengantar jemput jemaah haji Indonesia dari hotel menuju Makkah tidak hanya dilengkapi  sistem GPS yang terintegrasi dengan sistem pelaporan data digital. Bus ini juga dilengkapi berbagai aksesibilitas yang dibutuhkan jemaah haji lansia dan disabilitas. Salah satunya adalah ruang dalam bis yang tersedia untuk pengguna kursi roda.

“Setiap bus juga menyediakan kotak kesehatan, toilet, kotak pendingin dan air minum kemasan 330 ml  per jemaah, bis akan siaga di depan hotel satu jam sebelum keberangkatan dan tersedia dalam keadaan bersih,” ujar Kepala Biro Humas dan Komunikasi Publik Kementerian Agama, Ahmad Fauzin, dilansir dari Antara, Ahad, 11 Mei 2025.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Bus shalawat merupakan bis antarkota yang berusia maksimal lima tahun dan memiliki kapasitas sekitar 42 penumpang. Bus tersebut dilengkapi dengan pendingin ruangan, tombol darurat untuk membuka pintu, dan GPS yang terintegrasi dengan sistem pelaporan data digital.

Bus shalawat dioperasikan secara gratis. Para jemaah tidak diperkenankan memberikan tip kepada sopir atau petugas lantaran pembayaran sopir dan petugas bus tersebut sudah dilakukan secara resmi dari Biaya Penyelenggaraan Ibadah Haji (BPIH).

Selain dapat terakses jemaah dengan disabilitas, bus ini juga melayani jemaah haji selama 24 jam dengan rute pulang pergi dari hotel ke Masjidil Haram maupun sebaliknya.

“Di Mekah  kami sediakan bus shalawat yang akan beroperasi 24 jam untuk mengantarkan jemaah dari hotel ke Masjidil Haram,” ujar Direktur Layanan Haji Luar Negeri Kementerian Agama, Muchlis M. Hanafi.  

Menurut Komisioner Komisi Nasional Disabilitas bidang Literasi dan Data, Deka Kurniawan, dalam penyelenggaraan haji 1466 hijriah/2025 ini terdapat kurang lebih 450 jemaah haji dengan disabilitas yang berasal dari berbagai daerah di Indonesia. Para jemaah haji tersebut juga memiliki berbagai jenis ragam disabilitas di antaranya adalah disabilitas sensorik penglihatan (tunanetra) dan disabilitas fisik.

Read Entire Article
Bogor View | Pro Banten | | |